JAKARTA (Lampungpro.com): Potensi bisnis industri halal sangat besar. Industri halal saat ini sedang mendapatkan daya tarik di Eropa, Amerika Utara serta Asia Tenggara, khususnya Indonesia. Permintaan produk halal pun kian meningkat seiring bertambahnya waktu dan populasi muslim.
Banyak ahli meyakini bahwa faktor yang mempengaruhi pesatnya perkembangan industri halal adalah lantaran Islam sebagai agama terbesar kedua di dunia dan juga semakin banyak umat Muslim yang taat melaksanakan ibadah.
Selain itu, soal adanya larangan dan adat penyajian daging yang menekankan kesucian dan nilai kehidupan. Hal ini pun dianggap menarik bahkan bagi non-Muslim. Bicara produk halal, bukan saja mengenai makanan dan minuman, melainkan juga obat farmasi, kosmetika, bahkan hingga buku-buku Islam.
Peluang inilah yang kemudian secara jeli dimanfaatkan oleh EPIC Grup. Perusahaan yang bergerak di sektor digital media ini, melalui PT. Halal Digital Indonesia, meluncurkan sebuah platform halal marketplace yang bernama Yoohalal.com di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Kamis (3/5/2018), dilansir Halallife (Grup Lampungpro.com).
Bukan kebetulan acara launching Yoohalal.com berbarengan dengan penandatanganan kontrak kerjasama antara Indonesia Halal Lifestyle Center (IHLC) dengan Dinar Standard di tempat dan hari yang sama.
Dinar Standard adalah publisher Global Islamic Economy Report yang berkedudukan di Dubai dan New York. IHLC bekerja sama dengan DinarStandard dan Thomson Reuters melakukan riset tentang Industri Halal di Indonesia dan multiplier effects yang dihasilkannya.
Hasil riset tersebut akan diterbitkan menjadi sebuah laporan bertajuk Indonesia Islamic Economy Report 2018 dan dengan peta jalan (roadmap) industri halal di Indonesia. Semua upaya ini sangat diperlukan sebagai wujud keseriusan untuk mewujudkan Indonesia sebagai pemain pasar halal dunia.
"Peluncuran Yoohalal.com seiring dengan dimulainya penyusunan roadmap industri halal serta penerbitan Islamic Economy Report 2018. Diharapkan tujuan dan rencana perkembangan industri halal di Indonesia semakin lebih terarah," kata Chairman IHLC Sapta Nirwandar.
Sebagai informasi, platform Yoohalal adalah e-commerce produk halal khususnya penyediaan daging segar, sayur-mayur organik hingga buku-buku Islami. Lebih menariknya lagi, Yoohalal untuk pertama kali pula menyediakan metode pembayaran secara syariah di sektor e-commerce.
Yoohalal.com yang merupakan e-commerce berbasis halal ingin memberikan kemudahan bagi masyarakat berbelanja full syariah, mulai dari penyediaan barang-barang kebutuhan yang halal dan thayyib, hingga metode pembayaran bebas bunga dan didukung lembaga keuangan dan perbankan syariah.
Masyarakat pun cukup dengan mengunjungi situsnya atau mengunduh aplikasinya lewat ponsel. Selain recommended item, yakni daging segar, sayuran dan buah segar serta buku-buku Islam, Yoohalal juga menyediakan beragam produk. Sebut saja busana muslim, makanan dan minuman, kosmetika, produk herbal, hingga kebutuhan ibu dan anak.
Menurut CEO EPIC Grup, Ervik Ari Susanto, Yoohalal bertekad memberdayakan usaha kecil menengah yang fokus pada penjualan produk halal. "Kami fokus ke produk halal murah dan margin keuntungan yang tidak besar," kata Ervik.
Di tahun pertama, Yoohalal.com menargetkan memiliki produk sebanyak 100 ribu SKU dengan nilai transaksi sebesar Rp500 miliar. Indonesia, dengan jumlah penduduk diperkirakan mencapai 261 juta jiwa dan mayoritas adalah pemeluk agama Islam yang terbesar di dunia. "Penganut Islam ini sebuah potensi ekonomi yang sangat besar," kata Ervik. (**/PRO2)
Berikan Komentar
Sebagai salah satu warga Bandar Lampung yang jadi korban...
4132
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia