JAKARTA (Lampungpro.com)-Sadar akan kebutuhan dan ketersediaan Sumber Daya Manusia (SDM) yang mumpuni untuk mengenjot sektor pariwisata. Kementerian Pariwisata (Kemenpar) telah menyiapkan Konsorsium Dosen Vokasi Pariwisata. Saat ini sudah 144 pelaku industri sebagian besar dari perhotelan yang sudah mendaftar sebagai dosesn Vokasi Pariwisata.
Hasilnya diserahkan ke Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) untuk distandarisasi dengan standart global. Sedangkan untuk tim konsorsium ini terdiri atas unsur Pentahelix ABGCM yaitu Akademisi, Bisnis, Government, Community dan Media, ujar Deputi Bidang Pengembangan Kelembagaan Kepariwisataan Kemenpar Prof Ahman Sya di Jakarta, Minggu (20/8).
Ahman mengatakan, Konsorsium ini diberi tugas menginventarisir pelaku di Industri Pariwisata berdasar pengalamannya untuk diberi tugas menjadi dosen vokasi di sekolah-sekolah pariwisata. Para calon dosen ini nantinya akan disertifikasi melalui BNSP dan langsung didistribusikan ke sekolah-sekolah pariwisata yang membutuhkan.
"Kebutuhan kami sangat banyak. Saat ini baru bidang perhotelan yang masuk mendaftar sebagian, bidang biro perjalanan dan kuliner akan menyusul. Semua akan disertifikasi secepatnya. Awal September tahun ini sudah mulai berjalan. Melalui BNSP kita sertifikasi dan langsung diditribusikan di sekolah-sekolah pariwisata yang membutuhkan. Kita buka terus pendaftaran hingga target kami terpenuhi, ujarnya.
Bagi pria berkacamata itu, tenaga vokasi dari perhotelan dapat membantu mengatasi kekurangan dosen pariwisata di perguruan tinggi. "Para GM hotel dengan segudang pengalamannya itu dapat menjadi dosen vokasi untuk membantu mengatasi kekurangan dosen di perguruan tinggi pariwisata," katanya.
Dia mengakui saat ini masih kekurangan dosen vokasi, karena itu pihaknya membuat terobosan melalui konsorsium dosen vokasi. Sebagai gambaran, saat ini terdapat 131 perguruan tinggi pariwisata dan swasta di Indonesia. Rata-rata kebutuhan satu perguruan tinggi membutuhkan 10 dosen vokasi. Itu artinya, dibutuhkan 1000 tenaga dosen vokasi.
"Sekolah vokasi ini memiliki kurikulum yang 60-70 persen adalah praktek. Setelah lulusannya siap langsung bekerja, ujarnya.
Saat ini, Tim konsorsium dosen vokasi beranggotakan 21 orang. Tim konsorsium ini bertugas mengumpulkan data nama-nama yg akan diajukan untuk disetarakan kompetensinya di level delapam oleh BNSP. Selanjutnya BNSP membentuk panitia penilai dan diharapkan dapat mengeluarkan SK penyetaraan di level delapan.
Menpar Arief Yahya menyambut baik terobosan ini. Dia menyebut investasi di Sumber Daya Manusia ini paling tidak kelihatan wujudnya, tapi sangat terasa impact-nya. Sejak di PT Telkom saya paling komit, bahwa investasi SDM itu sangat penting untuk win the future customers. Karenanya sekolah perguruan tinggi pariwisata sudah sangat relevan, ujarnya.
Pesannya hanya satu. Dia ingin nantinya menggunakan standrad global. Di kita saat ini menggunakan regional standard yang sering disebut ASEAN MRA, Mutual Recognition Arrangement. Kompetensi selevel ASEAN. Kalau mau bersaing di level global, gunakan global standard juga, kata Menpar Arief Yahya. (*)
Berikan Komentar
Dukungan dan legacy yang besar, juga mengandung makna tanggung...
18752
Bandar Lampung
7593
Lampung Selatan
7363
Lampung Tengah
4670
Gerbang Sumatera
4371
152
09-Apr-2025
238
09-Apr-2025
309
09-Apr-2025
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia