GIANYAR (Lampungpro.com)-Pemerintah Provinsi Bali memberikan penganugrahan sebanyak 29 desa se-Bali dalam acara Desa Wisata Award 2017, di Stage Taman Nusa, Gianyar, Bali, Jumat (26/5). Desa wisata yang diberi katagori perak dan perunggu ini akan terus dibina.
Program ini inline dengan apa yang menjadi rekomendasi Rakornas Pariwisata II/2017 di Hotel Bidakara, 18-19 Mei 2017 lalu. Bahwa Homestay Desa Wisata akan terus dikembangkan Kemenpar untuk mengejar target amenitas agar mampu didatangi 20 juta wisman di 2019. Bahkan, tahun ini 2017 Menpar Arief Yahya menargetkan 20 ribu homestay.
Ketua Panitia Anugrah Desa Wisata, Made Mendra Astawa mengatakan penghargaan ini diberikan kepada masyarakat desa sebagai pengelola atau subyek dari pariwisata yang sudah berkarya dalam mengembangkan dan memajukan potensi desa. Seleksi Desa Wisata diikuti 36 desa yang lolos 29 desa.
Hasil panel dewan juri diputuskan, dari 29 peserta dipilih 17 pemenang dengan kategori silver dan 12 peserta kategori bronze. Dalam Anugerah Desa Wisata Bali 2017 tersebut terungkap belum ada desa wisata di Bali yang memenangkan kategori Gold karena legalitasnya belum lengkap.
Sementara di Kabupaten Gianyar ada dua desa yang memperoleh penganugrahan bergengsi ini, yakni desa wisata Batubulan dan Desa Wisata Mas, Ubud.
Mendara Astawa menambahkan, pihaknya bersama dengan 14 orang dewan juri yang terdiri dari berbagai kalangan, sudah melakukan penilaian dari tanggal 20 April hingga 18 Mei lalu.
Indikator penilaian desa wisata sesuai standar ASEAN yang meliputi sistem pengelolaan, implementasi Sapta Pesona serta penerapan 12 program kerja Forkom Dewi (Forum Komunikasi Desa Wisata).
�Sementara, Kepala Dinas Pariwisata Daerah Provinsi Bali, A.A Yuniartha mengatakan, data yang ia pegang saat ini total ada sekitar 104 Desa Wisata se-Bali. Dengan adanya Desa Wisata Award, semua diharapkan berlomba-lomba mengembangkan diri.
Yuniartha menyebut desa wisata merupakan salah satu pengentas kemiskinan melalui jalur pariwisata. Apa lagi saat ini anggaran cukup besar langsung disalurkan ke Desa. Dengan begitu akan semakin produktif dan jelas hasilnya bila diarahkan ke sektor daya tarik wisata.
Ditambahkan Yuniartha, melalui pengembangan Desa Wisata maka suatu destinasi pariwisata akan memiliki keragaman produk, yang akan membuka peluang kunjungan ulang bagi wisatawan yang sudah pernah berkunjung ke Bali.
Diketahui, Kementerian Pariwisata (Kemenpar) kini terus melakukan upaya pengembangan Homestay Desa Wisata dengan 20 ribu Desa Wisata se-Indonesia.
Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya mengatakan, keberhasilan desa wisata peraih penghargaan ini terbukti mampu mengembangkan potensi pariwisata dan juga potensi sumber daya lokal melalui pola pemberdayaan masyarakat atau Community Based Tourism.
Program Desa Wisata, kata Menpar Arief Yahya, juga nyambung dengan rencana membangun 100.000 homestay di 2019, yang dimulai 2017 ini. Desain arsitektur rumah nusantara di homestay juga sudah dilombakan dan sudah ada nama serta�karyanya.
Berikan Komentar
Sebagai salah satu warga Bandar Lampung yang jadi korban...
4136
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia