"Kami ingin mengubah cara pandang masyarakat tentang sampah. Sehingga sampah yang diproduksi setiap hari bisa ternilai menjadi ekonomis," kata Asrian Hendi Caya.
Dia mengatakan, pihaknya ingin membuka frame masyarakat bahwa sampah itu bukan hal yang kotor tapi bisa menjadi nilai berharga. "Kalau sampah itu bernilai maka sampah itu tidak akan dibuang," kata Asrian yang juga dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung itu.
Disua mengatakan, pihaknya ingin masyarakat harus melek dengan kepedulian terhadap sampah. "Apalagi masyarakat memproduksi sampah 0,5 kg setiap harinya dan masyarakat Lampung ada sebanyak 9 juta orang," kata Asrian.
Dia mengatakan, sampah dibuang ke TPA (tempat penampungan akhir) kalau tidak akan tertampung sehingga lingkungan kumuh. "Gerakan ini tidak menjadikan sampah yang dibuang tetapi sampah ini harus dikumpulkan," kata Asrian.
Berikan Komentar
Pemkot Bandar Lampung tak perlu cari TPA baru sebagai...
255
Lampung Selatan
22725
Humaniora
3068
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia