Masyarakat harus memilah sampah dari rumah sehingga ekosistemnya bisa bermanfaat. "Harapan perusahaan lainnya juga mengambil kembali peran sampah untuk diolah kembali," kata Asrian. Dia mencontohkan Coca-Cola menggelontorkan Rp9 miliar setiap tahunnya untuk membeli sampah.
Produksi sampah di Lampung, menurut Emilia Kusumawati, mencapai 1,6 juta ton per tahun. Dari jumlah itu baru 36% yang dapat dimanfaatkans secara ekonomi. Sisanya masih jadi problem, sehingga sebagian mengotori perairan laut.
Dia mengatakan acara Sumatera Clean Up Day ini, menjadi bagian edukasi bagi masyarakat agar memilah sampah dari rumah. "Kuncinya memang dimulai dari rumah, kemudian berjenjang ke tingkat RT, kelurahan, dan seterusnya. Sehingga sampah, tidak lagi dipandang sebagai limbah tapi bernilai ekonomis," kata Emilia.
Kemudian, Didi Indra mengatakan, persoalan sampah sudah lama menjadi perhatian kalangan hotel dan restoran. "Kalangan hotel dan restoran mungkin yang paling peduli dengan masalah ini, karena kami terbiasa memilah sampah, bahkan ada beberapa bagian yang bisa diolah jadi pakan ternak," kata Didi Indra.
Berikan Komentar
Pemkot Bandar Lampung tak perlu cari TPA baru sebagai...
255
Lampung Selatan
22725
Humaniora
3068
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia