TERNATE (Lampungpro.com)-Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Khairun Ternate didukung oleh Kementerian Pariwisata RI, mengadakan Seminar Nasional II Kemaritiman dan Pemanfaatan Sumber Daya Pulau-Pulau kecil (PPSPK) di Maluku, 24-25 Oktober 2017.
Seminar ini diselenggarakan untuk mendukung program pemerintah dalam menggiatkan pariwisata di Maluku dan digelar di lantai 4 Aula Gedung Rektorat Kampus Universitas Khairun (Unkhair) Ternate Maluku Utara.
"Seminar terkait kemaritiman dan pulau-pulau kecil ini diharapkan dapat melahirkan konsep pengelolaan yang jelas terkait dengan sistem kemaritiman melalui pemanfaatan pulau-pulau kecil sehingga dapat mewujudkan kesejahteraan masyarakat," ujar Imran Taeran, Ketua Panitia Seminar.
Imran menambahkan, seminar mengambil tema Pulau Kecil sebagai keunggulan komparatif dalam Promosi Sektor Perikanan, kelutan dan Wisata di Provinsi Maluku Utara ini menghadirkan para pembicara hebat di bidangnya.
Rangkaian acara dibuka pada 24/10/2017 yang dibuka Rektor Universitas Khairun Dr. Husen Alting, SH, MH, dan tampil sebagai keynote speaker adalah Prof. Rokhmin Dahuri yang memaparkan materi tentang "Peta Jalan Pembangunan Kelautan untuk Meningkatkan Daya Saing, Pertumbuhan Ekonomi Berkualitas Menuju Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia"
Kemudian sesi pertama, diisi oleh dua narasumber, Deputi Koordinasi Bidang SDM,Iptek dan Budaya Maritim Safri Burhanudin dan Zulfikar Mochtar, MSc (Kaba Litbang dan SDM) mewakili Menteri Kelautan dan Perikanan. "Safri Burhanuddin menjelaskan tentang perkembangan pariwisata bahari, industri garam nasional, masalah sampah, energi terbarukan hingga inovasi teknologi terkini," katanya.
Sesi kedua, giliran dari Kementerian Pariwisata RI yang menampilkan dua narasumber-nya, yaitu Asisten Deputi Pengembangan Segmen Pasar Bisnis dan Pemerintah Kementerian Pariwisata, Tazbir dan Ari Surhendro Anggota Tim Percepatan PIC Morotai Kemenpar.
Sedangkan Ari Surhendro menjelaskan perkembangan terakhir Morotai yang masuk 10 Destinasi prioritas atau yang lebih dikenal dengan 10 Bali Baru dalam paparan yang bertema sembilan Langkah Pengembangan Destinasi Pariwisata Morotai.
"Dalam seminar ini, para narasumber dan peserta seminar saling tukar pikiran terkait dengan pengembangan Potensi Bahari untuk dijadikan wisata mancing serta optimaslisasi pemanfaatan pulau-pulau kecil dan juga penataan, Pengelolaan dan Pengembangan Pariwisata Bahari termasuk infrastruktur dan juga langkah langkah percepatan pembangunannya," katanya.
Seminar ini diikuti 500 peserta yang berasal dari mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Akademisi, Masyarakat Umum, Instansi Pemerintah Daerah, Kementerian terkait, LSM dan pemangku kepentingan lainnya.
Deputi Bidang Pengembangan dan Pemasaran Pariwisata Nusantara, Esthy Reko Astuti yang didampingi Kepala Bidang Promosi Wisata Pertemuan dan Konvensi Asdep Bisnis dan Pemerintah Kemenpar Eddy Susilo meng-apresiasi even ini.
Esthy menambahkan, Maluku yang sangat kaya masih perlu dikembangkan dan dipromosikan secara maksimal sebagai bidang andalan dalam meningkatkan taraf hidup rakyat dan meningkatkan devisa negara.
Dan, tambah Menpar, jika ingin mengembangkan pariwisata, maka Indonesia harus mengikuti standar dunia dalam memilih destinasi wisata. "Kalau mau jadi global player, harus ikut global standard juga,"katanya. (*)
Berikan Komentar
Pemkot Bandar Lampung tak perlu cari TPA baru sebagai...
329
Lampung Selatan
25582
Humaniora
3473
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia