JAKARTA (Lampungpro.com)-Dukungan terus datang dari beberapa maskapai penerbangan untuk mendukung ketersediaan seats capacity. Salah satunya datang dari Garuda Indonesia yang akan memulai penerbangan reguler rute Chengdu-Denpasar. Hal ini setelah Kementerian Perhubungan (Kemenhub) meyetujui izin penerbangan tersebut dengan kode CTU-DPS.
Dirjen Perhubungan Udara mengirimkan notifikasi persetujuan itu, sehari setelah Menpar Arief Yahya roadshow ke Angkasa Pura I di Bandara Ngurah Rai Bali, 8 Mei. Dalam rapat di Novotel Ngurah Rai, Bali, menteri asli Banyuwangi itu terus meminta Kemenhub dan Air Navigation untuk membuka slots time lebih banyak di Denpasar.
"Terima kasih Kemenhub, Terima Kasih Menhub Budi Karya Sumadi. First flight Garuda Indonesia direncanakan 15 Mei 2017 dengan pesawat widebody, dengan frekuensi 4 flights per week," kata Menteri Arief Yahya, yang tak henti mengobarkan spirit Indonesia Incorporated itu.
Untuk reguler berjadual, penerbangan GA ke China, Chengdu merupakan kota ke-4 yang diterbangi, setelah Shanghai, Guangzhou dan Beijing.
"Dengan pesawat berbadan besar itu, Garuda bisa lebih efisien, apalagi termasuk medium haul, 7-8 jam, tentu akan mengangkut wisman lebih banyak ke destinasi Bali," ujar Menpar Arief yanh juga berterima kasih pada Garuda Indonesia.
Menpar sudah membayangkan, kerumitan maskapai penerbangan yang harus berkompetisi dengan airlines lain. Bersaing di harga dan menghadapi season pada saat tertentu penuh, di saat lain kosong.
"Karena itu saya senang dengan skema Airport Operator, Angkasa Pura I yang memberi insentif berupa potongan landing fee hingga 50 persen selama enam bulan untuk membuka jalur baru ke Ngurah Rai," kata Arief Yahya.
Roadshow Menpar Arief dilakukan setelah Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) I tahun 2017, di Borobudur Hotel Jakarta, 30-31 Maret 2017 lalu. Temanya, Air Connectivity atau konektivitas udara. Salah satu rekomendasinya adalah roadshow menindaklanjuti teknis kolaborasi antar pemangku kepentingan di jembatan udara itu.
Menpar Arief pun mendatangi Air Asia, Sriwijaya, Garuda Indonesia, Lion Air untuk industri penerbangan. Lalu bertamu ke Angkasa Pura I dan Angkasa Pura II, serta Air Navigation untuk Airport Operator. Juga berkomunikasi intens dengan Kemenhub, untuk mendapatkan kemudahan slots time bagi para maskapai itu.
Kemenhub yang dipimpin Budi Karya Sumadi pun mengimbangi semangat "Incorporation" itu dengan mendukung pengembangan destinasi pariwisata yang aman, nyaman, menarik, mudah dicapai, berwawasan lingkungan dan meningkatkan pendapatan nasional, daerah dan masyarakat.
Kemenhub sebagai regulator di transportasi bertugas menyiapkan prasarana dan sarana yang memadai guna mendukung mobilitas manusia dan kelancaran arus barang. "Pembangunan sarana dan prasarana ini, juga untuk mewujudkan sistem transportasi yang efisien dan efektif kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam sambutannya yang disampaikan Dirjen Perhubungan Udara, Agus Santoso pada Rakernas II-2017 Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) di Banjarmasin, 26 April 2017 lalu.
Dalam hal pembangunan infrastruktur transportasi ini, Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah akan menggandeng sektor swasta dan BUMN melalui skema Kemitraan Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) serta Pembiayaan Investasi Non Anggaran Pemerintah (PINA).
Pembangunan infrastruktur yang commercially viable diserahkan kepada pihak swasta sedangkan yang non commercially viable tetapi economically feasible diserahkan kepada Pemerintah termasuk BUMN, BUMD dan Koperasi.
Kemenhub akan melakukan perbaikan dan mengarahkan kebijakan pengembangan aksesibilitas yang mengutamakan kemudahan akses, kenyaman dan keamanan. Kemudahan akses dapat tercapai dengan indikator berupa ketersediaan moda transportasi, kecukupan kapasitas dan keragaman moda transportasi yang tersedia.
Sedangkan kenyamanan dan keamanan transportasi mempunyai indikator berupa tingkat kepuasan konsumen dan keselamatan perjalanan pengguna jasa transportasi.
Kami juga mengembangkan bandara terdekat dengan 10 destinasi wisata prioritas. Bandara itu dikembangkan dan diperbaiki untuk menyambut penerbangan wisatawan yang lebih selamat, aman dan nyaman, ujar Agus.
Bandara-bandara tersebut adalah:
1.Bandara Ahmad Yani - Semarang, Bandara Adi sumarmo - Solo di Jawa Tengah dan Bandara Adi Sucipto - D.I. Yogyakarta untuk tujuan wisata Candi Borobudur - Jawa Tengah
2.Bandara International Lombok dan Ngurah Rai Denpasar untuk tujuan wisata Mandalika - NTB
3.Bandara Eltari Kupang, Komodo Labuan Bajo, Ngurah Rai Denpasar dan Bandara International Lombok Lombok untuk tujuan wisata Labuan Bajo NTT
4.Bandara Abdulrahman Saleh Malang dan Juanda Surabaya untuk tujuan wisata Bromo Tengger Semeru - Jawa Timur
5.Bandara Pitu Morotai, Sultan Babullah Ternate, Sam Ratulangi Manado untuk tujuan wisata Morotai
6.Bandara Soekarno Hatta Tangerang dan Halim PK Jakarta untuk tujuan wisata Kepulauan Seribu DKI Jakarta
7.Bandara Soekarno Hatta Tangerang dan Halim PK Jakarta untuk tujuan wisata Tanjung Lesung - Banten
8.Bandara Kualanamu Medan, Silangit dan Ferdinan Lumban Tobing Sibolga untuk tujuan wisata Danau Toba.
9.Bandara Matahora Wakatobi, Haluoleo Kendari dan Sultan Hasanuddin Makassar untuk tujuan wisata Wakatobi
10.Bandara H As. Hanandjoedin Tanjung Pandan dan Soekarno Hatta Tangerang untuk tujuan wisata Tanjung Kelayang - Belitung.
Berikan Komentar
Kominfo Lampung
868
Bandar Lampung
647
Bandar Lampung
627
Bandar Lampung
638
265
02-Jul-2025
269
02-Jul-2025
275
02-Jul-2025
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia