Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Bagi Generasi Milenial, Spot Bali Lebih Instagramable Dibanding Paris
Lampungpro.co, 28-Dec-2017

1234

Share

generasi milenial, Bali, Paris, Lebih instagramable, Pulau dewata, Frame A Trip, Dian Sastrowardoyo, AADC, Menteri Pariwisata Arief Yahya

BALI (Lampungpro.com)-Bali spot favorit para generasi milenial eksis di media sosial (medsos). Lebih instagramable, eksotisnya Pulau Dewata mengalahkan pesona banyak kota besar dunia di tahun 2017.

Mengacu data Frame A Trip, Bali menduduki peringkat pertama spot untuk berfoto. Pulau Dewata pun dinilai generasi milenial lebih favorit dari Paris (Prancis), Tokyo (Jepang), London (Inggris) dan Kyoto (Jepang).

Bali yang teratas dari sekian banyak spot favorit di dunia. Bali menjadi destinasi yang paling digemari untuk tujuan berfoto saat liburan. Foto itu pun lalu diunggah di medsos dan berharap dapat banyak like, ujar Pendiri Frame A Trip, Dian Sastrowardoyo.

Jumlah like pun bisa diasumsikan sebagai mata uang sosial. Oleh generasi milenial yang dominan 50 persen, banyaknya like juga jadi definisi status pergaulan mereka di medsos. Wajar bila para milenial berlomba memajang foto terbaiknya.

Dian yang juga publik figur menambahkan, Indonesia jadi spot prioritas dari layanan holiday photography di sepanjang tahun 2017 ini. Indonesia dianggap lebih keren dari Jepang, Prancis, Inggris, apalagi Singapura.

Sebanyak 71 persen perjalanan liburan kebanyakan ke Asia, seperti Indonesia, Jepang dan Singapura. Asia memang dominan sebagai destinasi paling digemari untuk berfoto sambil liburan. Lebih spesifik lagi, mereka memang lebih memilih Bali dari kota lainnya di Asia, ujar Dian.

Dian yang memerankan Cinta dalam Film Ada Apa Dengan Cinta (AADC) juga menuturkan, milenial 88 persen memilih outdoor sebagai spot favorit untuk berfoto. Biar terlihat gaul, 68 persen dari mereka pilih kota sebagai background. Aksi dan pose mereka 90 persen dihabiskan di landmark kota, lalu sisanya di taman.

Selain kota, milenial tetap melirik alam dengan prosentase 32 persen. Berada di alam, pantai dipilih sebagai favorit 83 persen. Prosentase sisanya tersebar merata di dataran tinggi, danau, dataran rendah, juga hutan.

Milenial lebih suka berpose di luar ruangan, terutama di landmark-landmark kota destinasi. Mengacu fakta ini, wajar kalau milenial lebih menyukai Bali. Sebab, Bali banyak memiliki landmark yang keren-keren. Semua spot ada di sana, sangat lengkap. Pilihannya juga banyak, mulai dari suasana kota sampai pantai yang bagus-bagus. Mereka bisa berpose dengan bebas di sana, ujar Dian lagi.

Beragam pose unik dilakukkan para milenal agar mendapat banyak simpati. Bila dikelompokan, mereka 79 persen memilih pose tanpa memeluk. Dari prosentase tersebut, mayoritas memilih free style (35 perden), kontak tangan (33 persen) dan merangkul pasangan (32 persen).

Dian menjelaskan, para milenial juga tidak ribet dalam hal pemilikan kostum juga tata riasan wajah. Para pengguna Frame A Trip ternyata lebih suka berfoto dengan menggunakan pakaian casual (85 persen). Terkesan santai, mereka juga memakai makeup tipis (69 persen).

Para milenial mungkin menyukai sesuatu yang simpel, tapi mengena. Mereka lebih suka tampil casual dengan makeup tipis. Mungkin agar terlihat tetap fresh di kamera. Memang, dari mayoritas pengguna Frame A Trip, mayoritas wanita. Jumlahnya sampai 86 persen. Khusus untuk pakaian, sebenarnya mereka ada juga yang suka bereksperimen, ujar Dian.

Menegaskan pose dilakukan di destinasi favorit, para milenial juga memilih baju tradisional. Jumlahnya cukup lumayan, yaitu 11 persen. Menggunakan Bali sebagai spot, mereka tentu sangat mudah mendapatkan kostum tradisional khas Pulau Dewata.

Sebab, banyak tempat yang menyediakan jasa sewa baju adat khas Bali. Lalau, bagaimana kalau generasi milenial ingin memilikinya? Beragam busana tradisional itu juga banyak dijual di Bali. Harganya juga sangat friendly.

Baju tradisional semakin menguatkan image mereka. Nuansanya menjadi semakin kental. Sebenarnya ada juga yang memilih berpakaian formal. Jumlahnya kecil, hanya empat persen saja. Dari berbagai fakta tersebut, berlibur juga sebenarnya sudah menjadi tren bagi keluarga milenial Indonesia. Itu sebabnya bisnis di sektor yang fokus di arena liburan seperti ini sangat menjanjikan, kata Dian.

Dari sebaran penggunanya, layanan holiday photography sebanyak 67 perse digunakan oleh keluarga. Dari angka tersebut, mayoritas 77 persen adalah foto keluarga bersama dengan anak-anaknya.

Selain dikonsumsi oleh keluarga, jasa ini juga digunakan untuk berfoto bersama rekan-rekannya (17 persen). Sebanyak 13 persen itu digunakan untuk berfoto bersama pasangan, lalu tiga persen foto sendiri.

Indonesia, khususnya Bali, memang banyak memiliki spot bagus untuk berfoto. Di sini nuansanya lebih indah, ujar Deputi Pengembangan Pemasaran Pariwisata (Kemenpar) Nusantara Kementerian Pariwisata Esthy Reko Astuti.

Nusantara menyediakan banyak spot untuk mengakomodir kebutuhan para milenial. Kemenpar bahkan sudah menyiapkan konsep destinasi digital untuk wisatawan yang gemar swafoto.

Konsep destinasi ini bisa dilihat di Pasar Karetan (Semarang), Pasar Pancingan (Lombok), Pasar Mangrove (Batam), Pasar Siti Nurbaya (Padang), Pasar Baba Boentjit (Palembang), Pasar Tahura (Lampung) juga Pasar Kaki Langit di Jogjakarta. Bukan hanya background yang instagramable, jaringan koneksi internetnya pun bagus.

Bali atau Indonesia lebih dipilih untuk destinasi foto tentu bagus untuk semua elemen. Pemerintah pun terus menyiapkan beragam sana pendukungnya. Kan tempatnya bukan hanya instagramable, tapi soal internet juga harus ditingkatkan kemampuannya. Jadi para milenial ini bisa langsung memposting foto-fotonya saat berada di suatu destinasi. Kalau puas, mereka pasti akan kembali lagi, ujar Menteri Pariwisata Arief Yahya. (*)

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Lampung Dipimpin Mirza-Jihan: Selamat Bertugas, "Mulai dari...

Dukungan dan legacy yang besar, juga mengandung makna tanggung...

24927


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved