Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Banyuwangi akan Gelar Festival Kebaya untuk Pacu Kompetensi Perajin
Lampungpro.co, 14-Mar-2017

Lukman Hakim 1516

Share

BANYUWANGI (Lampungpro.com): Pemerintah Kabupaten Banyuwangi akan menggelar Festival Kebaya pada 22 April mendatang. Festival itu untuk atraksi wisata sekaligus memacu kompetensi para perajin lokal. "Selain berorientasi pada atraksi wisata, festival kebaya pertama di Indonesia ini juga menjadi sarana peningkatan daya saing para desainer dan perajin lokal," kata Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas di Banyuwangi, Jawa Timur, Senin (13/3/2017).

Ia mengatakan, Festival Kebaya yang mengusung tema Gandrung-tarian khas Banyuwangi yang terkenal-digelar untuk membidik pasar kebaya yang sangat besar. Setiap perempuan hampir selalu mengenakan kebaya saat acara-acara spesial.�

Dengan promosi karya kolaborasi desainer nasional dan Banyuwangi dalam festival tersebut, diharapkan pasar para pelaku usaha fashion lokal ikut terangkat. "Efek bisnis ke depan juga menjadi salah satu pertimbangan digelarnya kegiatan ini," kata dia.�

Menurut Azwar Anas, kebaya tidak asing lagi di Indonesia, tetapi belum ada yang menjadikan salah satu kekayaan budaya Indonesia itu sebagai ajang budaya. "Kesempatan inilah yang kami tangkap. Kami sedang siapkan efek bisnisnya ke depan," ujar Anas.

Menurut Anas, sejumlah inovasi akan dilakukan. Antara lain, memadukan desain kebaya dengan khazanah seni budaya Banyuwangi, seperti Tari Gandrung dan beragam motif batik Banyuwangi.�Mulai Senin (13/3/2017) hingga Selasa (14/3/2017) digelar workshop pembuatan kebaya yang diikuti puluhan peserta dari industri kecil dan menengah (IKM). Selain itu, para desainer lokal, siswa sekolah program studi busana dan batik, serta kalangan seniman.�

Instrukturnya dari pelaku industri fashion nasional. Beragam materi diberikan, mulai pengenalan model pakaian, industri pakaian, riset, produksi, hingga pemasarannya.�"Dalam membuat program, kami selalu mengusung unsur pemberdayaan. Seperti Festival Kebaya yang bukan hanya bicara kemasan kegiatan, tapi juga bagaimana cara meningkatkan kompetensi desainer dan perajin lokal," kata Anas.�

Dengan melibatkan desainer nasional yang telah teruji rekam jejaknya, kata dia, transformasi kompetensi akan lebih cepat dan mudah dilakukan. Anas optimistis Festival Kebaya akan ikut mengerek bisnis para UMKM fashion di Banyuwangi.�"Seperti batik, setelah kami kemas lewat Banyuwangi Batik Festival, bahkan hingga ditampilkan di Indonesia Fashion Week, permintaan batik Banyuwangi meningkat. Jumlah perajin dan UMKM-nya naik," ujar Anas. (*/PRO2)

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Eva Dwiana Lanjut, Banjir Bandar Lampung Bakal...

Sebagai salah satu warga Bandar Lampung yang jadi korban...

3772


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved