BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co): Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Provinsi Lampung bertekad untuk memajukan dan menghidupkan kembali, tentang perikanan dan kelautan di Provinsi Lampung. Sebagai langkah awal, HIPMI akan merancang road map yang berakhir pada blue print, yang bisa digunakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung dalam meningkatkan potensi perairan Lampung.
Ketua BPD HIPMI Lampung Arie Nanda Djausal mengatakan, dengan semangat yang luar biasa dari Gubernur Lampung Arinal Djunaidi dalam membangkitkan kembali perikanan dan kelautan di perairan Lampung, pihaknya bertekad menghidupkan bersama-sama. Sebab saat ini Lampung banyak sumber daya alam (SDA), yang belum tereksplorasi secara maksimal.
"Lampung banyak SDA, namun belum tereksploitasi secara maksimal terutama di wilayah perairan. Padahal Lampung sendiri memiliki lima jenis perairan, mulai Samudera Hindia, Teluk Lampung, Laut Jawa, Teluk Semaka, hingga Selat Sunda. Tentu ini memiliki potensi komoditas perikanan yang berbeda, tapi belum digarap maksimal," kata Arie Nanda Djausal dalam Forum Group Discussion (FGD) BPD HIPMI Lampung bersama Pemprov Lampung di Novotel Lampung, Kamis (23/7/2020).
Oleh karenanya, HIPMI dan Pemprov Lampung ingin membuat blue print industri perikanan kelautan yang sudah terintegrasi. Pembuatan blue print industri perikanan kelautan ini, bisa dibangun dimana saja. Namun HIPMI menyarankan, agar bisa terbangun industri yang langsung terintegrasi dengan berisikan sekolah perikanan, bengkel kapal, training center nelayan, hingga masalah sistem pembiayaan.
"Kami harap disatu kluster industri sampai hilirisasinya pabrik es dan cool storage bisa terintergrasi disana semua. Kami juga sudah mengusulkan lokasi perikanan kelautan terintegrasi ini ada di empat titik, yakni Pesisir Barat, Kawasan Maritim Tanggamus, Teluk Lampung dan Rawajitu, hingga Tulangbawang. Namun ini baru usulan kami, selanjutnya kami butuh masukan dari berbagai pihak," ujar Arie Nanda.
Sementara itu, Staff Ahli Kementerian Kelautan dan Perikanan Rokhmin Dahuri menjelaskan, untuk menyusun blue print pembangunan kelautan perikanan di Lampung mencakup budidaya, tangkap, pengolahan, hingga program quick win. Ini nantinya dapat dihasilkan dengan cepat dan bisa digunakan masyarakat.
"Lampung peluangnya besar, suplay maupun market terpenuhi. Market ini lintas Jawa, Sumatera, hingga akses eksport nasional di Pelabuhan Panjang. Sedangkan di bandara internasional sudah bisa direct China dan Jepang, sehingga bisa kita kirimkan karena tuna banyak di Pesisir Barat," jelas Rokhmin Dahuri.
Kemudian potensi produksi juga mencukupi mulai dari tangkap dan budidaya, hanya saja kurangnya di hilirisasi. Kemudian soal trans building (saling percaya) antara masyarakat, gubernur, pengusaha, hingga akademisi dengan beberapa inovasi.(FEBRI/PRO2)
Berikan Komentar
Pemkot Bandar Lampung tak perlu cari TPA baru sebagai...
317
Lampung Selatan
25514
Humaniora
3354
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia