KPU Lampung Selatan Saat Audiensi ke Pemkab Lampung Selatan | Lampungpro.co/Kominfo

KALIANDA (Lampungpro.co): Persiapan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Lampung Selatan mengajukan anggaran Rp62,8 miliar ke Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lampung Selatan. Anggaran tersebut, mengalami kenaikan dibandingkan Pemilu 2020, sebelumnya mencapai Rp40,3 miliar.

Ketua KPU Lampung Selatan, Ansurasta Razak mengatakan, pelaksanaan Pemilu ditetapkan pada 14 Februari 2024. Sedangkan untuk pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Lampung, berlangsung pada 27 November 2024.

"Tahapan pemilu segera dimulai pada 14 Juni 2022, tapi kami masih menunggu regulasi berkaitan tahapannya. Pemilu kali ini butuh anggaran Rp62,8 miliar di Lampung Selatan, ada kenaikan yang sebelumnya hanya Rp40,3 miliar," kata Ansurasta Razak saat audiensi ke Pemkab Lampung Selatan, Kamis (9/6/2022).

Kenaikan anggaran tersebut, salah satunya mempertimbangkan besaran honor petugas Badan Adhoc pada Pemilu 2024. Tak hanya itu, terdapat penambahan Tempat Pemungutan Suara (TPS) ada 57 titik, sehingga proyeksi TPS Pemilu dan Pilkada 2024, mengalami peningkatan dari 1.925 menjadi 1.982 titik.

Menganggapi hal tersebut, Bupati Lampung Selatan, Nanang Ermanto, menyambut baik dan mengapresiasi KPU Lampung Selatan, untuk berdiskusi mengenai tahapan-tahapan pelaksanaan Pemilu dan Pilkada 2024. Nanang menilai, Pemilu 2024 butuh suatu pemikiran, meski saat ini ada anggaran dari APBN untuk Pemilu.

"Mudah-mudahan dengan anggaran-anggaran yang disampaikan, pesta demokrasi bisa berjalan sukses, tertib, dan lacar. Membantu memfasilitasi penyelenggaraan tahapan Pemilu, sudah menjadi tugas dari pemerintah daerah, jad apa yang diperlukan KPU, dapat berkoordinasi langsung dengan dinas terkait," ujar Nanang Ermanto.

Selanjutnya, Nanang Ermanto bakal membahas bersama dinas terkait, mengenai tahapan pelaksanaan hingga anggaran, memang tugas negara untuk melaksanakan suksesnya. Nanang berharap, semua prosesnya lancar, sehingga Pemilu di Lampung Selatan bisa terpenuhi. (***)

Editor : Febri Arianto