BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.com): Badan Pusat Statistik (BPS) mengapresiasi pertumbuhan ekonomi Lampung sebagai yang tertinggi di Sumatera. BPS menilai ekonomi Lampung terus naik dari tahun ke tahun, sehingga memilih Lampung sebagai tuan rumah Konsultasi Regional (Konreg) Produk Domestik Regional Bruto dan Indikator Sosial Ekonomi (PDRB-ISE) se-Wilayah Sumatera yang dibuka Rabu (7/11/2018) pekan lalu.
Berbagai upaya pembangunan yang dilakukan pemerintahan Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung, Muhammad Ridho Ficardo-Bachtiar Basri, mampu membawa Lampung tumbuh di atas rata-rata nasional dan Sumatera. Rata-rata ekonomi Lampung tumbuh 5,17% pada 2017 menguat dibandingkan 5,15% pada 2016. Angka pertumbuhan ekonomi Lampung itu, lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata pertumbuhan nasional (5,07%) dan rata-rata Sumatera (4,30%) pada 2017.
Apresiasi yang disampaikan Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS, Sri Soelistiowati, itu membuat Lampung layak menjadi acuan dalam memacu pertumbuhan. "Saya memberikan apresiasi luar biasa kepada Gubernur dan Pemerintah Provinsi Lampung atas pencapaian itu dukungan pada Konreg PDRB-ISE ini," ujar Sri Soelistiowati saat membuka acara tersebut di Hotel Novotel.
Berdasarkan berita resmi statistik yang dirilis BPS Lampung pada Senin (5/11/2018) atau dua hari sebelum Konreg PDRB-ISE berlangsung, disebutkan ekonomi Lampung triwulan II 2018 tumbuh 5,35% atau menguat dibanding triwulan II-2017 (year on year) sebesar 5,03%. Demikian halnya berdasarkan perhitungan quartal to quartal (q to q), ekonomi Lampung triwulan II-2018 mengalami pertumbuhan 4,53% dibandingkan triwulan sebelumnya.
Sedangkan menurut catatan Bank Indonesia, perekonomian di berbagai wilayah Indonesia secara agregat tumbuh pada kisaran 5,0%-5,4%. Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi Lampung dicapai lapangan usaha Konstruksi sebesar 13,12%. Sedangkan penyediaan akomodasi dan makan minum juga tumbuh di kisaran angka 11,85%. Dari sisi pengeluaran pertumbuhan tertinggi dicapai oleh komponen pengeluaran konsumsi lembaga non-profit yang melayani rumah tangga sebesar 21,59%.
Dalam berbagai kesempatan Gubernur Ridho menyebutkan di awal memimpin Lampung, dia memfokuskan 50% alokasi APBD untuk pembenahan infrastruktur jalan. Kenaikan pertumbukan itu sekaligus menaikkan daya saing Lampung dalam tiga tahun terakhir. Di awal menjabat sebagai Gubernur pada 2015 daya saing Lampung berada di peringkat 25. Kemudian naik ke peringkat 14 pada 2016, dan sekarang berada di rangking 11 nasional.
Gubernur Ridho Ficardo mengungkapkan angka pertumbuhan ekonomi dan indeks ketahanan nasional Lampung juga naik dari tahun ke tahun. Pertumbuhan Ekonomi Lampung pada 2018 ada di angka 5,16%, sedangkan indeks ketahanan nasional Lampung berada di skor 2,89 atau peringkat kelima nasional dan peringkat pertama untuk provinsi di luar Pulau Jawa.
Di antara strategi yang dilakukan Ridho untuk meningkatkan pertumbuhan tersebut adalah dengan membaca komprehensif persoalan dan potensi Lampung. Lalu, menjadikannya landasan dalam merumuskan kebijakan strategis.
Secara sederhana, kata Ridho, Lampung ini lebih dari 50% masyarakatnya bekerja di sektor agraris. "Mau tidak mau, pertanian harus menjadi lokomotif untuk mengangkat kesejahteraan. Artinya dengan memperhatikan petani sama dengan menyelesaikan separuh problem mastarakat Lampung," kata Ridho. (PRO1)
Berikan Komentar
Kalau pupuk dan BBM distribusinya bisa tertutup, harusnya Elpiji...
267
Bandar Lampung
11629
Bandar Lampung
4517
Bandar Lampung
2426
674
05-Feb-2025
162
05-Feb-2025
447
05-Feb-2025
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia