Bupati Mesuji Hj. Elfianah, saat turun langsung ke lokasi PT BNMI untuk mediasi. LAMPUNGPRO.CO

MESUJI (Lampungpro.co): Bupati Mesuji Hj. Elfianah, S.E., turun langsung ke lokasi PT Biomedika Nusantara Indah (BNI) untuk memediasi konflik lahan yang telah berlangsung selama bertahun-tahun antara masyarakat dan pihak perusahaan. Kunjungan ini berlangsung pada Jumat (13/6/2025), dengan pengamanan ketat dari jajaran Polres Mesuji.

Dalam sambutannya, Bupati Elfianah menyampaikan harapannya agar konflik lahan yang telah terjadi cukup lama ini dapat diselesaikan secara damai melalui musyawarah. Ia menekankan bahwa pemerintah daerah hadir untuk menjadi jembatan solusi, bukan hanya sebagai fasilitator.

“Permasalahan ini harus segera diakhiri dengan dialog yang baik. Pemerintah daerah akan terus mendorong semua pihak untuk duduk bersama dan mencari penyelesaian yang adil,” tegas Bupati Elfianah.

Konflik antara masyarakat dan PT BNI berawal dari tuntutan warga atas lahan plasma yang mereka klaim sebagai hak kemitraan sejak 2013. Warga dari sejumlah desa seperti Sungai Sidang, Sungai Cambai, dan Nipah Kuning mengklaim bahwa sekitar 1.500 hektare lahan yang dikelola perusahaan. Seharusnya lahan itu, dibagikan sebagai bagian dari kewajiban perusahaan terhadap warga sekitar.

Namun hingga lebih dari satu dekade, warga merasa tidak ada realisasi konkret dari perjanjian kemitraan tersebut. Hal ini memicu berbagai aksi protes dan penyampaian aspirasi yang dilakukan secara damai oleh warga, termasuk pemblokiran jalan menuju area perusahaan.

Pemerintah Kabupaten Mesuji sebelumnya telah membentuk tim fasilitasi penyelesaian konflik, namun dialog yang dilakukan masih menemui jalan buntu. Oleh karena itu, Bupati Elfianah mendorong pendekatan yang lebih terbuka dan inklusif.

“Kami ingin masalah ini benar-benar dituntaskan, tidak hanya menjadi janji tanpa kepastian,” ujar salah satu perwakilan warga dalam pertemuan tersebut.

Polres Mesuji memastikan pengamanan berjalan lancar, dengan pengawasan terbuka dan tertutup agar tidak terjadi gesekan antara massa dan pihak perusahaan. Proses mediasi yang difasilitasi Pemerintah Kabupaten Mesuji dihadiri oleh perwakilan warga, tokoh adat, unsur Forkopimda, serta manajemen PT BNI.

Kabag Ops Polres Mesuji, AKP Oktafia Siagian, memimpin langsung pengamanan di lokasi. Sejumlah personel ditempatkan di titik-titik strategis untuk memastikan situasi tetap aman dan kondusif. Kepolisian menegaskan netralitas dalam proses mediasi serta mendukung penyelesaian secara damai dan persuasif.

"Kami hadir untuk memastikan proses ini berjalan aman, tanpa gangguan, serta mengawal setiap tahapan penyelesaian agar tidak menimbulkan keresahan di masyarakat,” ujar AKP Oktafia.

Masyarakat berharap hasil dari mediasi ini tidak hanya bersifat administratif, tetapi juga mengikat secara hukum dan memberikan kejelasan terkait hak atas lahan kemitraan. Polres Mesuji menegaskan komitmennya untuk terus mengawal proses penyelesaian hingga tercapai solusi yang berkeadilan bagi semua pihak.

Profil Korporat PT BNI

PT BNI merupakan perusahaan swasta nasional yang bergerak di bidang budidaya, pengolahan, dan ekspor hasil perikanan tambak terpadu, khususnya udang vaname dan komoditas air payau lainnya. Perusahaan ini mengelola kawasan budidaya seluas ribuan hektare di Mesuji, dengan sistem produksi berbasis teknologi intensif.

PT BNI juga membangun ekosistem perikanan terpadu mulai dari hatchery (pembenihan), grow-out farm, hingga cold storage dan fasilitas ekspor. Menurut catatan investasi daerah, PT BNI masuk sebagai salah satu pelaku utama dalam pengembangan kawasan perikanan terpadu di pesisir Lampung bagian timur.

Meski dinilai berhasil mendorong produktivitas kawasan, perusahaan ini juga menghadapi tuntutan sosial dari masyarakat lokal yang mengklaim hak kelola atas sebagian lahan yang digunakan untuk kegiatan operasional tambak. (***)

Editor Amiruddin Sormin