Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Catatan: Terminal Rajabasa Bandar Lampung, Pasrah Mati Pelan-Pelan Ditelan Zaman
Lampungpro.co, 17-Apr-2021

Amiruddin Sormin 5527

Share

Terminal Rajabasa Bandar Lampung, saat difoto pada Rabu (3/2/2021). LAMPUNGPRO.CO/AMIRUDDIN SORMIN

BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co): Sempat bergelar terminal paling angker di Sumatera, perlahan pamor Terminal Rajabasa meredup. Memang belum redup sepenuhnya, tapi keangkeran itu tinggal cerita lama. 

Selain gelar angker itu, Terminal Rajabasa yang berada di ibu kota Provinsi Lampung ini pernah menjadi salah satu terminal terbesar dan tersibuk di Sumatera. Terminal ini dibangun untuk menghubungkan Bandar Lampung dengan kota-kota di Sumatera, Jawa, Bali, hingga Lombok.

Pada masa jayanya di era 1980-an hingga awal 2000-an, terminal seluas 12 hektare ini menjadi transit seluruh bus antar kota antar provinsi (AKAP) dan antar kota dalam provinsi (AKDP). Bus yang masuk terminal bisa di atas 200 unit per hari. Itu belum termasuk hari libur dan Lebaran.

Pada saat itu, terminal yang dibangun pada 1984 betul-betul Terminal Tipe A alias Terminal Induk yang  menjadi induk dari semua aktivitas moda transportasi darat. Terminal ini menjadi hub (penghubung) daerah tujuan seiring terbukanya Jalan Lintas Sumatera pada awal 1980-an.

Namun pemadangan itu mulai redup. Jor-joran tiket murah pesawat pada 2005 membuat penumpang jarak jauh tak lagi naik bus. Hantaman juga datang dari maraknya travel gelap antar provinsi. 

Bus yang mampir pun turun drastis. Dari semula di atas 200 unit per hari, perlahan turun ke 140, dan berdasarkan catatan pengelola Terminal Rajabasa, pada Kamis (15/4/2021), dari pukul 20.00-08.00 WIB, kedatangan bus AKAP tinggal enam unit dengan jumlah penumpang 125. 

Keberangkatan bus AKAP juga tinggal lima unit dengan jumlah 109 penumpang. Sedangkan kedatangan bus AKDP delapan unit (52 penumpang) dan keberangkan 18 unit (71 penumpang). 

Belum usai dihantam tiket murah pesawat dan travel gelap, pandemi Covid-19 pun datang. Pandemi yang belum berujung dan pelarangan mudik Lebaran selama dua tahun terakhir, bakal ikut mempercepat matinya terminal yang kini dikelola Badan Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah VI Provinsi Bengkulu dan Lampung, Direktorat Jenderal Perhububungan Darat, Kementerian Perhubungan itu.

1 2 3

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
TPA Sampah Bakung Disegel, Pemkot Bandar Lampung...

Pemkot Bandar Lampung tak perlu cari TPA baru sebagai...

331


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved