BERAU (Lampungpro.com) - Pemerintah Kabupaten Berau, Kalimantan Timur sudah menetapkan 30 agenda wisata dan budaya yang masuk kalender pariwisata 2018. Salah satunya Cap Go Meh pada 22 Maret mendatang.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengapresiasi kalender pariwisata 2018 yang disusun Berau. Ia berpesan agar waktu penyelenggaraannya tidak berubah-ubah. "Promosikan sesuai dengan destinasi, originasi dan Timeline (DOT) agar efektif sampai ke calon wisatawan," kata Menpar.
Menurut Menpar, itu penting agar events itu dikurasi dengan standar global. Sehingga bisa mengundang wisman dan wisnus dengan lebih percaya diri. Semua event yang ditetapkan merupakan kegiatan tahunan. Beberapa event masuk agenda Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) maupun instansi lainnya.
Salah satu agenda yang masuk kalender pariwisata yaitu Cap Go Meh pada 22 Maret mendatang. Event di Berau bakal padat pada April. Pemkab sudah menyiapkan tujuh event. Di antaranya, Tour de Biduk pada 7-8 April dan Berau Sport Tourism (21-22 April).
Kemudian pesta panen di Kampung Long Lanuk, Kampung Long Duhung dan Long Gie. Anda juga bisa memilih event pada Juli yang tidak kalah mengugah. Yaitu Tour de Merabu, gelar seni budaya Batiwakkal, Maratua Jazz dan parade band Idul Fitri.
Di pengujung 2018, Pemkab Berau bakal menggelar tujuh event. Di antaranya HUT kedua Pasar Barambang, Oma Aba, pesta meja panjang, dan pesta Dayak Badeng. Kepala Disbudpar Berau Mappasikra Mappaseleng menjelaskan, jumlah event berpeluang bertambah karena masih ada kegiatan dadakan yang bisa digelar.
Disbudpar sudah berkoordinasi dengan berbagai pihak sebelum menetapkan seluruh event itu. Seperti dengan Asosiasi Perusahaan Perjalanan Indonesia (Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies/ASITA), Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), dan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Mappasikra berharap kalender pariwisata bisa membuat tingkat kunjungan wisatawan ke Berau stabil. Sesuai keinginan wakil bupati, kunjungan itu bisa merata dalam setiap bulannya. Jadi, pemasukan tetap berjalan meskipun masuk low season.
Menurut Mappasikra, kalender pariwisata itu akan diteruskan ke Pemerintah Provinsi Kaltim dan Kementerian Pariwisata untuk disinkronkan. "Totalnya 30 kegiatan. Namun, bisa saja bertambah lagi pada bulan-bulan tertentu. Kami tetap mengakomodir kegiatan dadakan yang nantinya dilaksanakan," kata Mappasikra.
Kalender wisata itu memberikan gambaran bagi wisatawan yang ingin berwisata ke Berau. Pihaknya juga akan terus membuat kalender wisata pada tahun-tahun mendatang. Dengan demikian, wisatawan bisa memilih jenis agenda yang akan disaksikan saat berlibur ke Berau.
"Kami akan punya dasar untuk penyusunan di tahun berikutnya. Tinggal menambahkan atau mengurangi kegiatan yang akan dijalankan nantinya," Mappasikra menambahkan.
Sementara itu, Wakil Bupati Berau Agus Tantomo mengatakan, kalender wisata memang dibutuhkan untuk menunjang industri pariwisata. Dengan adanya kalender wisata itu, wisatawan memiliki gambaran mengenai event di Berau. "Sudah saatnya melangkah ke jenjang yang lebih serius untuk memajukan sektor pariwisata Berau," Agus.
Agus mengakui, selama ini banyak kegiatan yang kurang maksimal dan tidak berpengaruh signifikan terhadap kunjungan wisatawan. Padahal, kunjungan wisatawan akan membeludak jika kegiatan disusun dengan matang dan melibatkan seluruh pihak.
"Kami ingin penyusunan ini bisa berdampak pada perkembangan wisata yang berujung pada peningkatan pendapatan asli daerah," Agus mengakhiri.
Berikan Komentar
Sebagai salah satu warga Bandar Lampung yang jadi korban...
4132
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia