Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Dosen Polinela Teliti Burung Puyuh dengan Sistem Pemeliharaan Cage-Free
Lampungpro.co, 16-Oct-2024

Sandy 119

Share

Dokumentasi Penelitian Dosen Polinela pada Burung Puyuh dengan sistem Cage-Free | LAMPUNGPRO.CO

BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co) : Telur puyuh memiliki ciri khas yang unik, mulai dari ukurannya yang kecil hingga motif cangkangnya yang mirip batik. Meski ukurannya hanya sekitar 10 gram, atau seperlima dari berat telur ayam, telur puyuh memiliki kandungan nutrisi yang tidak kalah bermanfaat. Kaya akan protein, antioksidan, vitamin A, kolin, serta mineral seperti selenium dan zat besi, telur puyuh menjadi sumber makanan yang sangat baik untuk kesehatan tubuh.

Beberapa manfaat utama yang ditawarkan oleh telur puyuh adalah kemampuannya dalam membantu perbaikan sel-sel yang rusak, mendukung pertumbuhan dan kekuatan massa otot, menjaga kesehatan sistem saraf dan penglihatan, serta meningkatkan metabolisme otot dan kesehatan pembuluh darah. Nutrisi tersebut menjadikan telur puyuh sebagai makanan yang bernilai tinggi, meskipun ukurannya kecil.

Namun, di balik manfaat nutrisinya, sistem pemeliharaan puyuh menjadi sorotan, terutama yang menggunakan metode baterai atau cage. Dalam sistem ini, burung-burung puyuh dipelihara di ruang gerak yang sangat terbatas untuk meningkatkan efisiensi ruang. Meski efektif dari segi kebutuhan lahan, metode ini dianggap melanggar prinsip-prinsip kesejahteraan hewan (animal welfare).

Di berbagai negara seperti Amerika Serikat dan sejumlah negara Eropa, penggunaan sistem baterai pada ayam petelur sudah mulai ditinggalkan, bahkan dilarang. Hal ini termasuk larangan impor telur dari ayam yang dipelihara dengan metode ini. Kesadaran akan pentingnya kesejahteraan hewan telah mendorong perubahan besar dalam industri peternakan, terutama di negara-negara maju.

Menanggapi isu tersebut, para akademisi di Program Agribisnis Peternakan Politeknik Negeri Lampung (Polinela) tergerak untuk melakukan penelitian terhadap sistem pemeliharaan puyuh yang lebih etis. Penelitian ini dipimpin oleh Anjar Sofiana, S.Pt., M.Si., dengan anggota tim Dr. Ghoffar Husnu, S.Pt., M.S., dan drh. Luh Putu Nadya Santika, M.Sc. Penelitian tersebut berlangsung pada bulan Juni hingga September 2024 di kandang Polinela, dengan dukungan dana dari DIPA Polinela Tahun Anggaran 2024.

Dalam penelitian tersebut, puyuh dipelihara dengan sistem cage-free, di mana burung-burung diberikan ruang yang lebih luas dan tinggi. Sistem ini memungkinkan burung untuk bergerak lebih bebas, baik secara horizontal maupun vertikal.

Selain itu, puyuh dapat mengekspresikan perilaku alami mereka, seperti berlari, melompat, membuka sayap, dan mandi debu. Dengan memberikan kebebasan ini, diharapkan burung-burung puyuh lebih bahagia dan tidak mengalami stres, yang berkontribusi pada kualitas produk telur yang lebih baik.

Secara etis, telur yang dihasilkan dari sistem cage-free diyakini memberikan ketenangan bagi konsumen, karena berasal dari burung yang dipelihara dalam kondisi yang lebih baik. Konsumen yang peduli dengan kesejahteraan hewan tentunya akan lebih memilih produk-produk yang dihasilkan dengan cara yang lebih manusiawi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas telur dari puyuh yang dipelihara dengan sistem cage-free memiliki intensitas warna kuning telur yang lebih kuat dibandingkan dengan telur dari sistem baterai. Warna kuning telur yang lebih intens ini cenderung lebih disukai oleh konsumen, yang menganggapnya sebagai tanda kualitas yang lebih baik.

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan positif bagi pengembangan sistem pemeliharaan puyuh di Indonesia, sekaligus meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesejahteraan hewan dalam industri peternakan. Dengan adanya sistem pemeliharaan yang lebih etis, konsumen dapat menikmati produk berkualitas tanpa rasa khawatir mengenai dampak buruk terhadap hewan yang memproduksinya.

Penelitian ini juga membuka peluang untuk implementasi sistem cage-free yang lebih luas di Indonesia, khususnya dalam konteks industri telur puyuh, sehingga tidak hanya memberikan manfaat kesehatan bagi konsumen, tetapi juga menjaga kesejahteraan hewan yang terlibat dalam proses produksinya. (***)

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Eva Dwiana Lanjut, Banjir Bandar Lampung Bakal...

Sebagai salah satu warga Bandar Lampung yang jadi korban...

4156


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved