Pendeknya, Tobas harus dipertahankan karena terbukti selama ini menjadi salah satu bintang Senayan. Mendapat serbuan dari tiga penjuru itu, sejumlah skenario pun disusun.
Salah satunya, mengacu pada kasus mundurnya caleg DPR RI dari Partai NasDem, Tina Nur Alam. Dia mengundurkan diri sebagai calon anggota DPR RI meskipun meraih suara terbanyak dari Partai NasDem pada Pemilu 2024 dapil Sulawesi Tenggara dan posisinya digantikan mantan Gubernur Sulawesi Tenggara, Ali Mazi.
Kedua, kasus caleg DPR Partai NasDem nomor urut 5, Ratu Ngadu Bonu Wulla yang mundur dari pencalonan meski lolos dari daerah pemilihan (dapil) NTT II dengan perolehan suara 76.331 pada Pemilu 2024. Padahal suara Ratu mengalahkan mantan Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat yang menjadi caleg NasDem dengan nomor urut 1 di Dapil NTT II. Viktor hanya memperoleh 65.359 suara.
Namun karena antara Tobas dan Rahmawati tak ada sengketa, maka skenarionya adalah dengan opsi 'simalakama'. Opsinya, Herman HN dan istrinya yakni Wali Kota Bandar Lampung Eva Dwiana akan mendapatkan rekomendasi Nasdem dengan syarat Rahmawati mundur sebagai anggota DPR RI dan otomatis posisinya digantikan oleh Tobas.
Skenario ini beredar di kalangan terbatas, termasuk di Partai Gerindra, sejak Mei 2024 lalu. Skenario ini sempat dinilai berhasil ketika Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP Partai NasDem memberikan rekomendasi dukungan kepada Eva Dwiana dan Deddy Amarullah maju kembali di Pilkada Kota Bandar Lampung, pada 27 Juni 2024.
Namun hingga akhir Juli 2024 atau sebulan setalah rekomendasi Eva Dwiana terbit, belum ada gelagat Rahmawati akan mundur. Para elit partai yang melihat celah ini pun merapat ke Surya Paloh dan menawarkan Rahmat Mirzani Djausal yang maju, bukan Herman HN.
Seperti air mengalir, publik dan kader Partai Nasdem pun dibuat kaget ketika foto dan video Mirza, sapaan akrab Rahmat Mirzani Djausal, bersama Surya Paloh di DPP Partai Nasdem. Video rekomendasi untuk Mirza pun tersebar luas. Ini seolah sebagai jawaban atas gagalnya skenario mundurnya Rahmawati, sekaligus tak terbitnya rekomendasi untuk Herman HN. (*)
Salam,
Amiruddin Sormin
Wartawan Utama
Berikan Komentar
Anonymous
Ngawur
Sebagai salah satu warga Bandar Lampung yang jadi korban...
3841
Bandar Lampung
1125
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia