BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.com): Kol goreng atau sayuran lain yang digoreng memang terbukti enak, meski jelas berisiko bagi kesehatan. Salah satu risiko yang kerap disebutkan adalah memicu timbulnya kanker. Makanan ini dikatakan mengandung senyawa amina heterosiklik yang bersifat karsinogenik. Senyawa ini biasanya diperoleh dari produk daging-dagingan, atau pada kerak panci dan wajan.
"Sejauh ini saya belum menemukan referensi terkait kol, terong, atau sayur goreng lain dan kaitannya dengan senyawa amina heterosiklik. Ada kemungkinan senyawa tersebut diperoleh dari kerak panci atau wajan, bukan pada sayurnya," kata ahli gizi Mochammad Rizal dari Indonesia Sport Nutritionist Association (ISNA).
Terlepas dari ada tidaknya kandungan senyawa tersebut pada kol goreng, kudapan ini memang tidak baik dikonsumsi tiap hari. Kol goreng yang diolah dengan banyak minyak mengandung lemak yang tinggi. Lemak trans berisiko buruk bagi kesehatan jantung dan pembuluh darah.
Rizal menyarankan menggoreng dengan sedikit minyak bila hendak makan kol goreng atau asupan lain. Jika mengolah daging jangan lupa tambahkan tomat, wortel, dan sayuran tinggi antioksidan lain untuk menurunkan kandungan amina heterosiklik.(**/PRO2)
Berikan Komentar
Pemkot Bandar Lampung tak perlu cari TPA baru sebagai...
331
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia