Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Festival Budaya Tua Buton 2017 Memantik Investor Timur Tengah
Lampungpro.co, 25-Aug-2017

954

Share

Festival Budaya Tua Buton, Esthy Reko Astut, Menteri Pariwisata Arief Yahya

BUTON (Lampungpro.com)-Ratusan wisatawan mancanegara maupun nusantara yang hadir pada puncak perhelatan Festival Budaya Tua Buton 2017 dibuat terpana dengan event tersebut. Festival yang dihelat sejak 19-25 Agustus 2017 berakhir klimaks.

Rencananya, tanah seluas itu akan dijadikan Dive Center, Hotel, Cafe dan segala penunjang untuk wisatawan mancanegara yang mencintai bahari dan yang bersandar ke pantai Buton berwarna Hijau Toska tersebut.

Pria yang biasa disapa Pak Zainudin itu juga mengucapkan terima kasih kepada Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Esthy Reko Astuti yang menyempatkan diri menghadiri acara puncak festival dan membantu promosi festival yang sudah digelar untuk kelima kalinya tersebut.

Selanjutnya Esthy disambut dengan Festival Pekande-Kandea yang merupakan tradisi menyambut para pejuang dari medan pertempuran. Dalam bahasa Buton, kegiatan itu sering juga disebut Bongkaana Tao. Ini semacam makan bersama. Tempat makannya unik bernama talang, yakni nampan berkaki, sangat unik dan menarik bagi wisatawan.

Dalam sambutannya, Esthy berharap kepada seluruh masyarakat dan stake holder di Buton untuk menjaga festival ini dan melaksanakannya dengan konsisten.

Ada beberapa event unik dan menarik yang disajikan dalam festival ini. Ada Festival Dole Dole, yang merupakan tradisi tua berupa imunisasi alamiah masyarakat Buton yang diwariskan secara turun temurun. Esthy juga menyaksikan langsung prosesi tersebut. Prosesi ini dilaksanakan untuk anak yang berumur di bawah lima tahun. Biasanya, dilengkapi pemberian nama bagi anak. Tahun ini, penyelenggaraan Festival Dole Dole menyentuh 200 anak balita.

Kegiatan lain yang sama-sama menarik adalah Festival Posuo (Pingitan). Festival yang satu ini merupakan tradisi pingitan bagi gadis remaja sebelum memasuki usia dewasa. Pada masa lampau, kegiatan pingitan dilaksanakan selama 40 hari, setelah itu menjadi tujuh hari, dan saat ini dapat dilaksanakan hanya empat hari lamanya. Festival Posuo diikuti 200 gadis remaja.

Semua itu untuk melestarikan tradisi tua masyarakat Buton yang diwariskan turun temurun. Di 2017 ini, Festival Posuo diikuti 200 gadis remaja. Mereka akan tampil menarik dan mengikuti upacara ritual secara seksama.

1 2 3

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
TPA Sampah Bakung Disegel, Pemkot Bandar Lampung...

Pemkot Bandar Lampung tak perlu cari TPA baru sebagai...

317


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved