JAKARTA (Lampungpro.com)-Semua provinsi di Indonesia berlomba-lomba untuk memperkenalkan potensi daerahnya kepada dunia. Salah satunya provinsi di Kalimantan yang makin kompak dan�getol menggelar pameran di luar daerah yang berpotensi mendatangkan wisatawan. Hanya dalam waktu setengah bulan, dua event digelar dan keduanya di luar Kalimantan.
Event pertama adalah Borneo Extravaganza 2017 di Atrium Jogja City Mall, Jogjakarta, 14-16 Juli yang tergolong sukses. Terbaru, lima provinsi di Kalimantan menghelat Festival Pesona Budaya Borneo 2017 di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, mulai 28-30 Juli.
Event itu tak hanya akan diikuti kabupaten, kotamadya maupun provinsi se-Kalimantan.�Beberapa negara juga ikut tampil bersama. Terutama negara sahabat yang terdekat dari pulau terbesar di Indonesia itu. Di antaranya, Malaysia, Singapura dan Brunei Darussalam.
Presiden Majelis Adat Dayak Nasional (MADN) Cornelis mengatakan, festival itu merupakan sarana promosi serta sosialisasi potensi seni dan budaya masyarakat Dayak dan Kalimantan.
Berbagai kegiatan akan ditampilkan untuk memanjakan para pengunjung.�Misalnya, pameran produk unggulan Kalimantan serta pagelaran seni dan budaya Dayak.
Para pengunjung bisa menyaksikan berbagai tarian khas Kalimantan. Di antaranya, tari gantar yang menggambarkan orang menanam padi dan tari kencet papatai yang merefleksikan pahlawan dayak berperang melawan musuh.
Ada juga tari kancet ledo yang menggambarkan gadis nan lemah lembut bagaikan sebatang padi yang meliuk-liuk karena ditiup angin.�Tari ini dibawakan wanita yang memakai pakaian tradisional suku Dayak Kenyah. Kedua tangannya memegang rangkaian bulu-bulu ekor burung enggang.
Tak hanya itu, ada juga Kalimantan Art Carnaval 2017 di kawasan car free day di Monas, Jakarta Pusat. Selain acara berbau budaya, ada pula agenda bisnis bertajuk Kalimantan Investment Forum.
Itu adalah ajang pertemuan para pelaku bisnis, pengusaha daerah dan nasional, maupun investor lokal dan asing. Pada malam hari akan digelar Kalimantan Night and Fun 2017 yang diramaikan artis-artis tanah air.
Untuk menyemarakkan acara, panitia pelaksana (panpel) juga menghelat berbagai lomba.�Misalnya, lomba foto Pesona Borneo dan lomba film pendek Pesona Dayak. Ketua Panitia Pelaksana Ramond mengatakan, event itu dijamin sangat meriah.
Kekompakan Borneo itu dinilai positif oleh Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya. Soliditas antardaerah dalam satu kawasan atau pulau itu penting, karena memiliki kedekatan atau proximity. "Dekat secara budaya, juga kedekatan dalam jarak tempuh atau geografis. Satu lagi, market yang disasar juga dekat," kata Arief Yahya.
Memilih TMII Jakarta juga tepat, lanjut Arief Yahya, karena pasar wisnus (nusantara) yang paling besar adalah Jakarta. Pasar wisman, 30 persen turis masuk lewat pintu Jakarta juga. "Tinggal bagaimana mempromosikannya saja, agar event punya awareness yang tinggi ke market utamanya," ujar Arief Yahya.
Caranya, usul Arief Yahya, agar promosi melalui media lebih gencar. Strategi media yang digagas Arief Yahya menggunakan paid media, own media, social media dan endorser media (POSE). "Lalu timeline nya, 50 persen pre event, 30 persen on event, 20 persen post event," kata Arief Yahya. (*)
Berikan Komentar
Sebagai salah satu warga Bandar Lampung yang jadi korban...
4132
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia