Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Forum CSR Lampung Dukung Ecotourism Pahawang Berwawasan Lingkungan
Lampungpro.co, 29-Oct-2018

Amiruddin Sormin 1058

Share

PAHAWANG (Lampungpro.com): Ajang tahunan Festival Pahawang bertajuk 'Festival Pahawang Ecotourism, Pahawang Sejuta Pesona' 27-28 Oktober 2018, menjadi bukti komitmen Forum Corporate Social Responsibility (CSR) Lampung. Sejak pertama digelar, Forum CSR Lampung tetap mendukung dan hadir.

"Forum CSR Lampung selama tiga tahun terakhir aktif mendukung keberlanjutan Pahawang melalui program CSR perusahaan yang tergabung di Forum CSR Lampung. Kami berterima kasih dan apresiasi partisipasi Forum CSR Lampung untuk pahawang," kata Bupati Pesawaran Dendi Romodhona di Pahawang, Minggu (28/10/2018).

Berbagai even digelar seperti transpalantasi terumbu karang, Tour De Wayang, Jest Ski Air, Fun Bike dan berbagai hiburan bagi para tamu undangan dan masyarakat yang dihadiri lebih dari 1.700 pengunjung. Pada festival ini dukungan tersebut berasal dari berbagai perusahaan anggota Forum CSR Lampung antara lain IPC Panjang, Wong Coco, Bukit Asam, Nestle Pabrik Panjang, Danone Aqua, Coca Cola Amatil Indonesia, dan Fajar Agung.

"Apa pun bentuk dukungan yang diberikan perusahaan anggota Forum CSR terhadap Pahawang Ecotourism sangat berarti dan terima kasih untuk semua perusahaan uang ikut mendukung kegiatan ini," kata Ketua Forum CSR Lampung, Saptarini.

Festival Pahawang bukan hanya membantu promosi, namun juga menggerakkan semangat komunitas lokal uutuk terus menumbuhkan kreatifitas menjaring wisatawan. Sekaligus mengingatkan untuk menjaga pelestarian lingkungan termasuk laut dan terumbu karang.

"Bila alam dan laut rusak, masyarakat juga kehilangan sumber mata pencaharian utama. Pahawang masih membutuhkan banyak upaya untuk mewujudkan ekowisata yang sebenarnya. Obyek wisata dikatakan ekowisata atau ekoturisme jika yang disuguhkan berwawasan lingkungan dengan mengutamakan konservasi alam, pemberdayaan sosial budaya ekonomi masyarakat lokal, pembelajaran, dan pendidikan," kata Saptarini yang juga Kepala Pusat Studi CSR Universitas Bandar Lampung itu.�

Untuk mewujudkannya butuh perencanaan. Oleh karena itu, tidak cukup hanya pemerintah dan masyarakat, namun peran akademisi juga sangat dinantikan. "Pemetaan, penelitian, dan pendampingan akademisi akan membantu pencapaian Pahawang sebagai ekowisata bisa tercapai," kata Saptarini. (PRO1)

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Eva Dwiana Lanjut, Banjir Bandar Lampung Bakal...

Sebagai salah satu warga Bandar Lampung yang jadi korban...

4133


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved