Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Gerbang Saburai 2018 Targetkan Bantu 393 Desa di 13 Kabupaten
Lampungpro.co, 06-Dec-2017

Amiruddin Sormin 1650

Share

BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.com): Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung menargetkan Program Gerakan Membangun Desa Sang Bumi Ruwai Jurai (Gerbang Saburai) pada 2018 membidik 393 desa di 13 Kabupaten.

Awalnya, pada 2015 program ini diikuti 30 desa dengan jumlah bantuan dana Rp100 juta/desa. Program unggulan Gubernur Lampung Muhammad Ridho Ficardo ini, pada 2016 membidik 100 desa dengan dana Rp300 juta/desa. Pada 2017 ini, jumlah desa penerima kembali naik 250 Desa dengan jumlah dana bantuan Rp240 juta/desa.

"Gerbang Desa Saburai Tahun 2018 ditargetkan memperkecil kesenjangan pembangunan antar wilayah/desa di Lampung dengan mengembangkan strategi yang menggabungkan antara perencanaan pembangunan partisipatif masyarakat dan perencanaan Pembangunan Pemerintah Provinsi Lampung," ujar Asisten Pemerintahan dan Kesra, Hery Suliyanto pada rapat koordinasi dan evaluasi Gerbang Desa Saburai 2017 dan pemantapan Gerbang Desa Saburai2018, di Ballroom Hotel Horison, Bandar Lampung, Selasa (5/12/2017). 

Hal tersebut sejalan dengan tujuan penyelenggaraan otonomi daerah yakni meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pelayanan, pemberdayaan, dan peran masyarakat. "Pencapaian program Gerbang Desa Saburai, dapat dikatakan berhasil apabila masyarakat ikut berpartisipasi secara aktif dalam setiap pengambilan keputusan dan kegiatan yang menyangkut kepentlngannya. Namun hal tersebut tidak cukup bila sifatnya hanya mobilisasi masyarakat. Oleh sebab itu, bentuk partisipasi dalam rangka menyukseskan Gerbang Desa Saburai," kata Hery.

Di tempat yang sama, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Lampung, Yuda Setiawan mengatakan dalam mengevaluasi 2.435 desa dan 225 kelurahan, bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) untuk mengetahui desa yang menjadi lokus Gerbang Desa Saburai.

"Dengan menggunakan indeks kemajuan desa (IKD) pada 2014 sebagai alat ukur yang digunakan untuk mengetahui status desa di provinsi lampung yang dikelompokkan dalam empat kategori yaitu desa maju, berkembang, kurang berkembang dan tertinggal," ujar Yuda.

Selain itu, IKD memiliki lima aspek dalam penilaian yakni prasarana dasar, sarana, kondisi sosial ekonomi masyarakat, lingkungan dan kelembagaan. Pada Gerbang Saburai 2018, Yuda menyampaikan penambahan lokus desa yang semakin bertambah, kondisinya akan semakin berat karena pada tahun 2018 desa yang tertinggal memiliki klasifikasi tertinggal bawah. Disusul dengan APBD 2018 Provinsi Lampung yang tekanannya semakin berat, seperti akan diadakannya pelaksanaan pilkada 2018.

"Desa tertinggal diklasifikasikan menjadi tiga yakni desa tertinggal atas, desa tertinggal menengah, dan tertinggal bawah. Pada tahun pertama klasifikasinya yakni tertinggal atas, tahun kedua tertinggal atas dan tertinggal menengah, dan tahun ketiga dan keempat sudah masuk kelingkup desa tertinggal bawah, jadi kondisinya lebih berat. Walau demikian, Gubernur Ridho tetap mengalokasikan untuk program gerbang desa saburai, insyallah seluruh desa tertinggal di Lampung akan tertangani melalui program ini," kata Yuda.

Dia berharap desa dalam kategori tertinggal segera terlepas dari ketertinggalannya untuk bisa berkompetisi dalam evaluasi perkembangan desa ditingkat nasional. "Syarat untuk mengikuti lomba desa minimal desa yang berkembang. Alhamdulilah dua tahun berturut-turut Lampung menjadi satu-satunya Provinsi di Indonesia yang meraih kejuaraan lomba desa tingkat nasional 2016 dan 2017. Ke depan Lampung diwakili desa yang dulunya tertinggal dan menjadi lokus Gerbang Saburai," kata Yuda.

Sementara itu, Koordinator Tenaga Pendamping Provinsi (TPP) Program Gerbang Saburai, Amir Machmud Hasan mengatakan pada pelaksanaan program fokus terhadap infrastruktur penunjang perekonomian desa. Pada 2015, rekapiltuasi hasil kegiatan program Gerbang Desa Saburai yakni peningkatan jalan onderlagh 3.974 meter, peningkatan jalan rabat beton 1.312 meter, sarana air bersih sumur bor 17 unit, tembok penahan tanah 1.716 meter, drainase 803 meter, jembatan satu unit, dan gorong-gorong enam unit.

Lalu, pada 2016 dilakukan kegiatan peningkatan jalan onderlag 16.563 meter, peningkatan jalan paving blok 200 meter, peningkatan jalan lapen (aspal) 1.112 meter, peningkatan jalan rabat beton 16.997 meter, sarana air bersih sumur bor dan gravitasi 67 unit, MCK dan pemandian umum sembilan unit, tembok penahan tanah 8.560 meter, drainase 21.000 meter, posyandu dan puskesmas pembantu empat unit, jembatan dan gorong-gorong 133 unit dan kantor desa empat unit.

Pada 2017, dilakukan kegiatan pembangunan jalan 73.046 meter, tembok penahan tanah 5.136 meter, gorong- gorong 99 unit, jembatan 21 unit, drainase 16.776 meter, irigasi 2.638 meter, sanitasi lingkungan 86 unit, gedung pertokoan penampungan ikan satu unit, bak sampah dua unit, kantor desa 33 unit, posyandu 22 unit, los pasar 28 unit, sumur bor 137 unit, ruang terbuka publik dua unit dan pengembangan sarana air bersih yang terdiri dari bak 20 unit dan pipa 19.429 meter.

"Progres kegiatan program Gerbang Desa Saburai 2017, progres kegiatan rata-rata 95 persen, lalu pencairan dana tahap terakhir sudah 95 persen dan musyawarah desa serah terima sudah mencapai 90 persen," ujar Amir. (PRO1)

 

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Pilgub Lampung, Peruntungan Arinal Djunaidi Berhenti di...

Saya yakin kekalahan Arinal bersama 10 bupati/walikota di Lampung...

1468


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved