Menggusur PKL agar kota cantik dan indah, seharusnya tidak lagi menggunakan cara-cara represif seperti kebijakan para kepala daerah terdahulu. Cara-cara mengerahkan pasukan dan buldozer yang terjadi dalam satu dua hari di Pasar Smep hingga Jalan Bukittinggi Pasar Tengah, seharusnya hanya kenangan dan tak cocok lagi di zaman milenial ini.
Gusurlah PKL itu ke dunia digital. Bangun e-commerce sebagai place baru berdagang. Membangun infrastruktur di zaman milenial ini bukan lagi jalan, jembatan, dan gedung. Tapi digitalisasi pemasaran juga infrastruktur.
Menggusur PKL zaman now, bukan lagi pakai Pol PP dan aparat, tapi panggil developer IT untuk mengembangkan e-commerce, latih PKL terbiasa berjualan digital, latih photografi, dan membuat narasi yang bagus, agar tampilan dagangannya menarik. Masukkan ke APBD, cari manager e-commerce, gratiskan Wi-Fi, bahkan bila perlu kasih bantuan smartphone
Ini era dunia maya yang membuat pakem 5P sudah berubah total. Pameran bukan lagi fisik harus di mal-mal, tapi pameran di dunia maya. Lama kelamaan, berjualan di kaki lima yang penuh polusi itu akan beralih ke dunia maya dan tak ada lagi yang mau berjualan di kaki lima.
Promosikan habis-habisan e-commerce itu. Gandeng transportasi online dengan diskon khusus untuk pengantaran atau bentuk divisi pengantaran sendiri. Tawarkan bisnis win-win solution dengan provider dan platform. Jadikan kota ini kota digital, agar pemasarannya mendunia.
Berikan Komentar
Saya yakin kekalahan Arinal bersama 10 bupati/walikota di Lampung...
1256
Lampung Selatan
3930
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia