Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Ini Ciri Khas Wisata Desa Adat Kemiren Banyuwangi
Lampungpro.co, 27-Jun-2017

1815

Share

BANYUWANGI (Lampungpro.com) - Bila Anda sedang berkunjung di Kabupaten Banyuwangi dan berminat melihat kebudayaan lokal nusantara yang beragam. Anda bisa memulainya dari Desa Adat Kemiren. Tempat ini menyajikan nuansa budaya lokal yang khas dan cocok untuk liburan akhir pekan.



Kepala Dinas Pariwisata Banyuwangi MY Bramuda mengatakan, Desa tersebut adalah tempat tinggal masyarakat suku Using yang berada di kecamatan Glagah, Kabupaten Banyuwangi. Memasuki kawasan ini akan menimbulkan sensasi yang berbeda. Anda akan langsung menemukan rumah adat bergaya Using dengan pintu kayu dan hiasan kepala burung Bouraq. Daya tarik-daya tarik wisata ini layak disinggahi saat mengunjungi Desa Adat Kemiren Banyuwangi,kata Bram-sapaan akrab MY Bramuda-berpromosi.



Menteri Pariwisata Arief Yahya mudik Lebaran tahun ini pun menyempatkan diri menyaksikan Parade Barong Ider Bumi, tradisi adat yang warga desa Kemiren yang dilaksanakan setiap tanggal 2 Syawal atau hari  kedua Hari Raya Idul Fitri ini banyak menyedot perhatian dan minat wisatawan.


Barong Ider Bumi kemiren tepatnya adalah upacara adat yg telah dilaksanakan oleh leluhur masyarakat Suku Using Kemiren, dimana tujuan ritual ini adalah sebagai media tolak balak, melindungi kampung dari segala hal yang negatif, hama tanaman, wabah penyakit dan Serakat yang ada di Kemiren.

Bram menambahkan, Wisata Desa Adat Kamiren ini juga penuh dengan atraksi. Salah satunya adalah Barong Osing. Barong berciri khas sebagai wujud Singa bersayap dan bermahkota yang juga bisa dilihat Singa bersayap di Paduraksa cungkup makam Sunan Drajat,hewan ajaib,angker,mata melotot,bertaring,dagu bergerak dan dimainkan oleh dua orang.


Ciri-cirinya, imbuh Bram, terdapat 5 warna blok sebagai lambang kesatuan keseimbangan alam atau makrokosmos serta  nafsu manusia (mikrokosmos).Artinya dari warna-warnanya, Hitam berarti bumi atau tanah menunjukan nafsu lauwamah, merah adalah api bersifat nafsu amarah, warna kuning berarti angin menunjukan nafsu supiah, warna putih lambang air nafsu mutmainah, dan warna hijau sebagai penggambaran subjek keseimbangan dari nafsu batin manusia.

Desa Adat Kemiren Banyuwangi menawarkan eksplorasi budaya lokal yang sangat menarik untuk dicoba. Jadi, berwisata ke Banyuwangi juga bisa sebagai bentuk melestarikan budaya. Di acara ini semua pengujung terpukau Ritual Barong Ider Bumi di desa Kemiren, ujar Bram.

Dalam acara itu, Menpar juga disambut dengan tarian Jejer gandrung. Ini tarian sangat mempersona karena merupakan tari pembuka. Bram menjelaskan, bahwa Jejer berarti mulai, dimaksudkan adalah dengan tarian ini menandakan bahwa kegiatan pergelaran kesenian gandrung dimulai.

1 2 3

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Lampung Dipimpin Mirza-Jihan: Selamat Bertugas, "Mulai dari...

Dukungan dan legacy yang besar, juga mengandung makna tanggung...

17611


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved