Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Jaga Kelestarian Daerah Wisatanya, Pemkab Berau Keluarkan Perda
Lampungpro.co, 31-Aug-2017

1200

Share

Berau, Bumi Batiwakkal, Agus Tantomo, Pulau Maratua, Derawan, Bali

BERAU (Lampungpro.com)-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) harus berusaha keras menjaga keindahan dan kelestarian destinasi wisata. Seperti yang dilakukan oleh Pemkab Berau yang tidak hanya fokus mempromosikan objek wisatanya kepada wisatawan namun ikut menjaganya.�

Pasalnya, segelintir wisatawan kerap melakukan tindakan yang membahayakan kelestarian objek wisata. Wakil Bupati Berau Agus Tantomo mengaku kerap mendapatkan laporan maupun melihat langsung wisatawan hingga guide yang bertindak tak sewajarnya.

Misalnya, guide menggunakan fin saat berenang di danau ubur-ubur di Kakaban.�Menurut Agus, penggunaan fin mengancam kelestarian ubur-ubur tak menyengat di danau itu.

Selain itu, Agus mengaku mendapat laporan ada speedboat dari daerah lain yang membawa wisatawan ke sekitar pantai Pulau Maratua.�Para wisatawan tersebut diduga menginjak karang di tempat itu saat berenang.

Menurut Agus, pihaknya selama ini sering mengeluarkan imbauan tegas kepada wisatawan. Namun, imbuan itu ternyata tak mempan karena belum ada aturan khusus.
Karena itu, Pemkab Berau akan membuat peraturan daerah dan membentuk tim pengawas.

Terkait penyelaman, Agus mengaku mendapat masukan agar penyelam dan jadwal diatur di spot yang terdapat ikan schooling (berenang berkelompok).

Menurut Agus, ikan seperti baracuda rentan stres dan tak akan datang ke sebuah spot jika merasa terganggu. Agus juga menyebutkan, keindahan bawah laut menjadi jualan utama objek wisata Kabupaten Berau.

Apalagi, beberapa objek wisata di Berau sudah mendapat pengakuan dunia internasional.�Misalnya, Derawan yang dinobatkan oleh CNN sebagai satu dari sepuluh tempat diving terbaik di Asia.

Derawan merupakan satu dari tiga tempat diving di Indonesia yang mendapat predikat mentereng itu. Tiga spot lainnya adalah Raja Ampat di Papua Barat, Pulau Komodo (Nusa Tenggara Timur), dan Tulamben (Bali).

Menpar Arief Yahya selalu mengatakan, kelestarian itu adalah modal dan sekaligus kekuatan pariwisata. Slogannya, semakin dilestarikan semakin mensejahterakan. "Karena itu pariwisata selalu memikirkan sustainable di semua lini," ujar Menpar Arief Yahya.

Industri yang paling sustain, kata Menpar Arief, adalah pariwisata. Tidak merusak alam, tidak menghancurkan budaya, tetapi sebaliknya harus terus dilestarikan. "Itulah aset utama, yang menjadi mesin pariwisata," kata Arief. (*)

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Eva Dwiana Lanjut, Banjir Bandar Lampung Bakal...

Sebagai salah satu warga Bandar Lampung yang jadi korban...

3761


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved