Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Jejak Masa Belanda di Desa Wisata Ngringinan
Lampungpro.co, 26-May-2017

1501

Share

BANTUL (Lampungpro.com)-Desa-desa wisata di tanah air terus termotivasi untuk mengembangkan daerahnya untuk dijadikan desa wisata agar menarik wisatawan datang. Upaya tersebut dilakukan dengan atraksi budaya dan destinasi wisata baru yang diperkenalkan.�"Adat istiadat, budaya, tradisi dan kebiasaan kita adalah atraksi yang menarik buat wisman. Munculkan kekuatan budaya itu untuk menarik wisman ke tanah air ke desa wisata dan homestaynya," ujar Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya di Jakarta.

Seperti yang terjadi di Desa Wisata Ngringinan disana ada Museum Bantul Masa Belanda. Museum ini menjadi salah satu daya tarik di Desa Wisata tersebut. Di desa ini ada suatu bangunan yang khusus menyimpan banyak benda, foto dan film dokumenter tentang beberapa peninggalan Belanda di akhir tahun 1800-an serta diawal tahun 1900-an di Bantul dan sekitarnya.

Juga film tentang Pabrik Gula Gondanglipuro Ganjuran yang sangat terkenal, suasana pabrik, suasana perkebunan tebu dan suasana pedesaan tempo dulu. Wisatawan juga akan disuguhi peristiwa monumental peresmian Candi Ganjuran yang terkenal itu dengan foto-foto proses peletakan batu pertama sampai peresmiannya.

Juga tidak kalah penting foto-foto peresmian Gereja Ganjuran yang merupakan jejak katholik Belanda pada tahun 1924. Tidak ketinggalan beberapa benda koleksi peninggalan zaman kolonial seperti mata uang, surat, pakaian dan lain-lain.

Di sisi lain bangunan museum ini, wisatawan bisa melihat proses pembuatan makanan oleh-oleh khas Bantul, Madumongso. Proses pembuatan diawali dengan pembuatan tape ketan sebagai bahan utama makanan ini.

Lalu pembuatan enten-enten dan terakhir memasak semua bahan, tape, enten-enten dan gula serta santan di atas tungku kayu bakar selama sekitar 4 jam. Lalu proses selanjutnya adalah membuat bentuk yang diinginkan dan terakhir pengemasan.

Selain membuat Madumongso, wisatawan juga bisa melihat dan ikut proses pembuatan usaha rumahan lainnya, seperti membuat tempe, membuat emping melinjo dan membuat gula batu atau gula Jawa. Proses pembuatan tempe diawali dengan pengolahan kedelai lalu dimasak dan selanjutnya dibersihkan. Setelah itu diberi ragi tempe atau usar dan selanjutnya pembungkusan.

Buah melinjo yang melimpah di Desa Wisata Ngringinan, membuat banyak warga yang menekuni usaha pembuatan emping melinjo. Wisatawan bisa melakukan proses ini baik waktu menyangrai ataupun waktu menumbuk buah melinjo.

1 2

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Arinal Djunaidi Manusia Penuh Keberuntungan, Akankah Menang...

Pasalnya, menurut catatan Nyonya Lee tak pernah dua kali...

22264


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved