Peserta bimbingan teknis Kartu Petani Berjaya di Gadingrejo, Tanggamus, Desember 2019. LAMPUNGPRO.CO

BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co): Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung melalui Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan, dan Hortikultura, sejak Oktober 2019 melatih lebih dari 2.000 petani menggunakan aplikasi Kartu Petani Berjaya (KPB). Targetnya, Januari 2020 ini KPB dapat diluncurkan dan diaplikasikan di tingkat petani.

Menurut Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan, dan Hortikultura, Provinsi Lampung Kusnardi, pada tahap awal pelatihan yang dikemas dalam bimbingan teknis (bimtek) bagi petani di Gadingrejo, Pringsewu. "KPB merupakan program unggulan Gubernur Arinal Djunaidi sebagai inovasi bidang pertanian. KPB menggunakan teknologi informasi," kata Kusnardi kepada Lampungpro.co, Jumat (3/1/2020).

Menurut Kusnardi, KPB tetap berbasis billing system yang pernah dibangun Pemprov Lampung dalam penebusan pupuk bersubsidi. Namun KPB lebih luas dari billing system. Kartu ini dapat dipakai menebus pupuk bersubsidi, menebus benih, pembayaran Asuransi Usaha Tanaman Padi, dan pemberian fasilitas kredit usaha rakyat (KUR). Penebusan pupuk ini mengacu pada prinsip 6T (tepat waktu, tepat mutu, tepat harga, tepat sasaran, dan tepat jenis).

Dia menambahkan, selain Pringsewu, uji coba juga berlangsung di Pesawaran, Lampung Tengah, dan Lampung Utara. Di Pringsewu, kini tercatat sebanyak 2.486 petani memperoleh program KPB. Jadi, petani tinggal ke gerai pupuk untuk memasukkan nomor yang tertera pada kartu guna memastikan sebagai anggota, kata Kusnardi.

Petani yang mendapatkan KPB antara lain tergabung dalam kelompok tani dan sudah menyusun Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) 2020. Kemudian, punya dokumen pendudukan berbasis Nomor Induk Kependudukan (NIK). (PRO1)