Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Jurnalis Ditengah Wabah Corona: Antara Tanggung Jawab, Kemanusiaan, dan Suara Hati
Lampungpro.co, 28-Mar-2020

Heflan Rekanza 1129

Share

ilustrasi jurnalis sedang melakukan wawancara dengan narasumber | Net/Lampungpro.co

BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co): Ditengah wabah pandemi virus corona atau Covid-19, banyak pekerjaan yang memiliki resiko tinggi. Tentu yang paling rentan adalah petugas medis seperti dokter, perawat, dan pekerja di rumah sakit. Ditengah maraknya penyebaran virus corona ini, masih banyak orang yang mengambil keuntungan dengan memborong alat perlengkapan diri (APD), seperti masker, sanitizer, antiseptik, sarung tangan, dan lainnya.

Hal ini sungguh sangat disayangkan, memang benar mencegah lebih baik sebelum terpapar. Tapi akibatnya, banyak profesi yang lebih terancam dengan kekurangan APD. Sebut saja beberapa tenaga medis seperti dokter yang menghembuskan nafas terakhir akibat menangani pasien corona.

Beberapa hari ini pun berita dipenuhi dengan jumlah pasien corona yang bertambah, baik yang positif, pasien dalam pengawasan (PDP), orang dalam pemantauan (ODP), dan yang meninggal dunia. Bahkan, virus ini turut menjangkit beberapa pejabat, sebut saja Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, dan beberapa kepala daerah, serta pejabat terkait.

Ditengah wabah yang serius ini, profesi jurnalis atau wartawan sama pentingnya. Meskipun ditengah kekhawatiran akan terjangkit corona, para jurnalis masih harus bergelut dengan tugas memberikan informasi ke masyarakat. Berita yang tepat, akurat, dan terpecaya harus terus dihasilkan agar masyarakat tak termakan isu hoaks yang menyesatkan.

Meskipun ada beberapa himbauan dari organisasi kewartawanan agar jurnalis mengurangi kegiatan fisik diluar, serta melengkapi dengan APD. Nyatanya, beberapa informasi harus tetap dicari dilapangan. Bahkan, dengan langkanya APD di pasaran, kalangan jurnalis menjadi yang berisiko terpapar corona.

Sadar atau tidak, sebelum atau sesudah wabah ini heboh di masyarakat, jurnalislah yang sering melakukan kontak langsung ke narasumber, yang rata-rata rentan terpapar corona. Bukan sok kuat, pekerjaan jurnalis juga membutuhkan ketelitian dan keakuratan data. Bahkan, jika ada kegiatan konferensi pers yang mendesak, mau tidak mau jurnalis harus ikut, demi sebuah berita yang akurat.

Pesan saya, sebagai penulis dan seorang jurnalis aktif, kami tidak akan gentar memberikan kabar kepada masyarakat banyak. Namun, kami minta perhatian lebih dari pihak terkait. Kami juga butuh APD dilapangan, meskipun kami tak sepenuhnya menghabiskan waktu diluar. Pekerjaan kami tak bisa dilakukan #dirumahsaja.

Diluar sana, kami terus bertaruh nyawa. Bahkan, siang-malam tak terasa. Hujan-panas kami terabas. Tidurpun terkadang dimana saja. Tapi, kami hanyalah manusia. Kami butuh perlindungan diri yang semakin langka dan mahal. Jika kami dirumah dan tak bekerja, bukan hanya kami yang kelaparan, tapi keluarga kami juga.(PRO2)

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Lampung Dipimpin Mirza-Jihan: Selamat Bertugas, "Mulai dari...

Dukungan dan legacy yang besar, juga mengandung makna tanggung...

21810


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved