Di dekat Taman Toga ini memang ada Taman Bermain. Ada prosotan, ayunan dan kursi putar. Di lokasi ini, di bawah kerindangan pohon, para tamu atau wisatawan disuguhi makanan dan minuman tradisional.
Pisang godog, kacang rebus, kripik bayam merah, disajikan bersama minuman beras kencur, kunir asem, brotowali, teh temulawak maupun lainnya.
"Kami sedang kembangkan pula teh daun Tin. Sekarang beberapa rumah menanam pohon Tin ini," ujar Eko Yulianto, ketua Kelompok Tani Sayur RW 03 Tompeyan.
Para tamu yang berkunjung ke Tompeyan ini akan mendapatkan suasana hijau di sepanjang jalan kampung yang dilewatinya. Sebanyak 130 keluarga terlibat dalam program "jalur jalan sayur organik" ini.
"Kami siap menjadi kawasan Ekowisata. Selain suasana yang hijau dengan sayuran yang ada di tiap jengkal lahan kosong, ada pula budidaya ternak maupun perikanan. Semuanya bisa menjadi tempat yang edukatif," ujar Eko yang didampingi pegiat lingkungan RW 02 Tompeyan, Sariman Iman.
Sebagai edukasi ekowisata, Kampung Tompeyan siap menerima field trip sekolah-sekolah maupun kantor yang ingin belajar pengelolaan lingkungan maupun bertanam sayur.
"Bisa memetik sayuran yang ada, memetik buah tomat, okra, atau membuat bibit sayur untuk dibawa pulang," ujar Sariman.
Berikan Komentar
Pemkot Bandar Lampung tak perlu cari TPA baru sebagai...
279
Lampung Selatan
22786
Humaniora
3085
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia