Pemerintah Kota Bandar Lampung dan PT Kereta Api Indonesia (KAI) sebenarnya berada di posisi strategis untuk menyelesaikan masalah ini. Namun, sampai sekarang belum ada langkah nyata yang dilakukan.
Masyarakat berharap keberadaan perusahaan pelat merah seperti KAI tidak hanya fokus pada keuntungan operasional, tetapi juga memberikan perhatian pada dampak sosial di sekitar jalur kereta.
Warga menilai situasi ini sudah berlangsung terlalu lama. Infrastruktur yang semestinya mendukung mobilitas justru menjadi hambatan utama.
Minimnya komunikasi dan koordinasi antarlembaga juga dianggap membuat masalah ini semakin berlarut-larut.
Salah satu warga, Yoga, yang tinggal di Kelurahan Rajabasa Jaya selama lima tahun terakhir, mengaku sudah lelah dengan kondisi kemacetan yang tak kunjung membaik.
Hampir setiap hari ia harus menambah waktu tempuh perjalanan karena terjebak antrian panjang.
“Harusnya KAI bisa mengerti hal ini, jangan cuma cari keuntungan saja. Tolong dong solusinya. Saya berangkat pagi kena macet, pulang malam juga kena macet,” keluh Yoga, Sabtu (15/11/2025).
Berikan Komentar
Pendidikan
483
Kominfo LamSel
576
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia