BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co): KAI Divre IV Tanjungkarang, sejak Juni 2024 sudah melakukan uji coba peningkatan kecepatan perjalanan kereta api. Ini dilakukan sebagai program peningkatan kecepatan maksimal perjalanan Kereta Api Babarajang.
Uji coba peningkatan kecepatan tersebut, dilakukan antara petak jalan Stasiun Tulung Buyut - Stasiun Rejosari dan petak Jalan Stasiun Tanjungkarang - Stasiun Tarahan.
Manajer Humas KAI Divre IV Tanjungkarang, Azhar Zaki Assjari mengatakan, antara Stasiun Tulung Buyut - Stasiun Rejosari dengan jarak kurang lebih 107 Km, peningkatan kecepatan menjadi 75 Km perjam, dimana sebelumnya 55 Km perjam.
"Sedangkan antara Stasiun Tanjungkarang - Stasiun Tarahan dengan jarak 19 Km, menjadi 40 Km perjam yang sebelumnya 30 Km perjam," kata Azhar Zaki Assjari dalam keterangannya, Selasa (8/10/2024).
Menurutnya, peningkatan kecepatan ini sebagai upaya untuk meningkatkan kapasitas angkut kereta api di Divre IV Tanjungkarang, sebagai contoh, lintas Stasiun Tanjungkarang - Stasiun Tarahan, saat ini dalam seharinya ada 55 perjalanan kereta api.
"Jika kecepatan maksimal ditingkatkan, dalam seharinya perjalanan kereta api di petak jalan ini bisa menjadi 58 kereta api," ujar Azhar Zaki Assjari.
Dengan adanya peningkatan kecepatan maksimal Kereta Api Babaranjang ini, KAI Tanjungkarang turut mengingatkan kepada masyarakat yang berada di sekitar jalur kereta api, untuk lebih waspada dan berhati-hati.
Selain itu, KAI Tanjungkarang juga meminta kepada masyarakat agar diimbau untuk tidak melakukan aktivitas di jalur kereta api.
Selama periode Januari sampai September 2024, KAI Divre IV Tanjungkarang mencatatkan kinerja positif pada angkutan barang. Dimana kereta api mengangkut 20.934.241 ton, atau bertumbuh lebih dari 10 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2023.
Sedangkan secara total, KAI mengangkut 50.987.328 ton barang atau meningkat 8 persen dibanding periode yang sama Januari hingga September 2023 sebanyak 47.174.683 ton barang.
Angkutan batubara mendominasi dengan total 40.828.696 ton atau 80 persen dari keseluruhan angkutan barang KAI. Angkutan batubara lebih terpusat di Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) yang biasanya dibutuhkan untuk mendukung pasokan energi nasional.
Sementara untuk di Divre IV Tanjungkarang sendiri, telah mengangkut lebih dari 50 persen batu bara tersebut. Angkutan barang menggunakan kereta api memiliki berbagai keunggulan seperti ketepatan waktu, keamanan, kapasitas besar, bebas pungutan liar, dan dikelola oleh SDM yang profesional.
Kelebihan kereta api salah satunya adalah kapasitasnya yang sangat besar, dimana tiap gerbong bisa mengangkut 50 ton atau seukuran dua truk kontainer.
Satu rangkaian kereta angkutan batu bara di Sumbagsel sendiri, dapat menarik 61 gerbong atau 3.000 ton sekaligus, jika diangkut truk butuh kurang lebih 120 truk.
Angkutan barang dengan kereta api tentunya lebih mendukung efisiensi biaya logistik, mengurangi kemacetan, polusi, kerusakan jalan. Selain itu, hal ini menjadi salah satu kontribusi KAI dalam meningkatkan daya saing perekonomian global. (***)
Editor : Febri Arianto
Berikan Komentar
Saya yakin kekalahan Arinal bersama 10 bupati/walikota di Lampung...
1193
Lampung Selatan
3110
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia