Para pekerja asal Lampung yang diperiksa di pos Lebong Bengkulu | RMOLBengkulu/Lampungpro.co

BENGKULU (Lampungpro.co): Satu kendaraan minibus yang ditumpangi 11 orang warga Lebong dari Provinsi Lampung dihadang petugas di pintu masuk ke Lebong, tepatnya di Desa Tik Tebing, atau jalan lintas Bengkulu Utara Menuju Lebong, Minggu (3/5/2020) sekitar pukul 17.05 WIB.

Menariknya, rombongan tersebut disinyalir ingin mengelabui petugas perbatasan dengan menempel stiker logo PT PLN Persero TBK pada minibus dengan nomor polisi 7016 RH.

Koordinator Tim Gugus Tugas Penanganan Percepatan Covid-19 Daerah Kabupaten Lebong, Fakhrurrozi mengatakan, belasan orang itu pekerja telkom dari Provinsi Lampung hendak pulang ke Desa Air Kopras Kecamatan Pinang Belapis. "Mereka ini pekerja Telkom. Pakai lambang PLN di mobil. Tadi sudah kita perintahkan untuk dicopot," kata dia, Senin (4/5/2020).

Rozi menjelaskan, karena banyak data dimanipulasi akhirnya petugas mengambil tindakan tegas dengan meminta rombongan tersebut putar balik arah. Di sisi lain, pada saat di lapangan petugas menggunakan pendekatan humanis menyampaikan kepada pengendara yang kedapatan disinyalir hendak mudik untuk putar balik.

"Setelah kita periksa dokumen mereka tidak lengkap. Setelah kita beri pemahaman situasi di lapangan, mereka kami perintahkan untuk putar balik," jelas dia.

Adapun identitas kesebelas warga yang terdata dari Lampung hendak menuju Desa Air Kopras tersebut, yakni, Supardi (27), Jovandi (23), Kardi (32), Rydin (20), Abdul (21), Sholeh (24), Angga (17), Rahmat (35), Agus (38), Rizal Efendi (40), Nasrul (49).(**/PRO2)