Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Kemenpar Berbagi Jurus Pengembangan Wisata Halal di ATM 2017
Lampungpro.co, 28-Apr-2017

988

Share

DUBAI (Lampungpro.com)-Pasar wisata halal makin menjanjikan, hal itu membuat Kementerian Pariwisata (Kemenpar) makin serius memasarkan destinasi wisata khususnya ke kawasan Timur Tengah.

Untuk itu, Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya menugaskan Riyanto Sofyan selaku ketua Tim Percepatan Pengembangan Wisata Halal ke ajang Arabian Travel Market (ATM) 2017 di Dubai. Sebab, Arief punya agenda lain untuk menghadiri World Travel and Tourism Council (WTTC) Global Summit 2017 di Bangkok, Thailand.

Indonesia memang mendapat panggung dalam diskusi Global Halal Tourism Summit dalam rangkaian pameran pariwisata terbesar di kawasan Timur Tengah itu.

Ada diskusi panel bertema Halal Destination Strategies Revealed yang menampilkan Riyanto sebagai salah satu pembicaranya. Sedangkan pembicara lainnya adalah Datuk Musa HJ Yusof selaku Direktur Promosi Internasional Kementerian Pelancongan dan Kebudayaan Malaysia, serta Takao Yamamoto, Direktur Kawasan Timur Tengah di Kyoto City Tourism Office.

Diskusi itu membedah strategi pengembangan pariwisata halal di Indonesia, Malaysia dan Jepang. Termasuk di antaranya adalah menjelaskan amenitas, pemanfaatan aplikasi berbasis informasi teknologi dan strategi promosi.

Riyanto menjelaskan, Indonesia telah menerapkan strategi khusus untuk mengembangkan destinasi wisata halal. Ternyata jurus itu juga dilirik negara lain yang serius menggarap pariwisata halal.

Namun, yang tak kalah penting dalam pengembangan destinasi wisata halal adalah pembentukan Halal Travel Alliance. Awal terbentuknya Halal Travel Alliance berawal dari Halal Travel Consortium di Indonesia yang meliputi 589 travel agent yang tergabung di dalamnya.

Riyanto yang juga dikenal sebagai perintis hotel syariah itu mengatakan, Halal Travel Alliance memperoleh sambutan antusias karena sebelumnya memang tidak ada wadah digital untuk keperluan business to business (B to B) yang bisa menampung database industri pariwisata halal di kawasan ASEAN.

Saat ini setidaknya ada tiga daerah di Indonesia yang serius menggarap wisata halal yakni Nangroe Aceh Darussalam (NAD), Sumatera Barat dan Lombok di Nusa Tenggara Barat.

Upaya pengembangan wisata halal di Indonesia bahkan telah memperoleh pengakuan di tingkat dunia. Buktinya, World Halal Tourism Award 2016 di Abu Dhabi memilih Indonesia sebagai pemenang untuk 12 dari 16 kategori penghargaan.

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
TPA Sampah Bakung Disegel, Pemkot Bandar Lampung...

Pemkot Bandar Lampung tak perlu cari TPA baru sebagai...

333


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved