Tito juga menyoroti masih besarnya dana pemerintah daerah yang mengendap di perbankan yang mencapai Rp233 triliun berdasarkan data Bank Indonesia. Dana tersebut, seharusnya segera dimanfaatkan untuk program pembangunan produktif, bukan dibiarkan mengendap.
Mendagri juga mengingatkan pentingnya menjaga pertumbuhan ekonomi daerah, agar berada di atas rata-rata nasional sebesar 5,12 persen, sehingga target pertumbuhan ekonomi nasional di kisaran 6 persen pada akhir tahun dapat tercapai.
Sementara itu, Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan, pentingnya percepatan realisasi anggaran daerah untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi nasional, serta memastikan manfaat pembangunan dirasakan langsung oleh masyarakat.
"Targetnya surplus bukan defisit, tapi bukan berarti uang disimpan. Surplus dibutuhkan agar daerah punya cadangan, namun dana itu tetap harus digunakan untuk kegiatan produktif yang mendorong ekonomi," tegas Purbaya.
Purbaya menekankan, belanja pemerintah memiliki peran besar dalam menggerakkan ekonomi. Oleh karena itu, dana daerah yang masih mengendap di bank hingga mencapai Rp234 triliun harus segera dibelanjakan.
Menkeu juga menyampaikan kondisi ekonomi nasional tahun 2025 berada dalam tren positif, dengan pertumbuhan ekonomi stabil di angka 5,12 persen dan inflasi terkendali di 2,65 persen, terendah di antara negara-negara G20.
Daya beli masyarakat tetap terjaga, pertumbuhan ekonomi berjalan sehat, dan disiplin fiskal kita kuat. Defisit APBN hanya 1,56 persen dari PDB, jauh di bawah batas 3 persen.
Berikan Komentar
290
20-Oct-2025
340
20-Oct-2025
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia