Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Lewat Festival Bebay Butabuh, TP PKK Dorong Industri Kreatif Budaya Perkuat Ekonomi Perempuan Lampung
Lampungpro.co, 16-Sep-2025

Febri 299

Share

Ketua TP PKK Lampung menjadi narasumber dalam program bertajuk "Suara Budaya Nusantara," yang disiarkan RRI Lampung dan RRI Jakarta | Lampungpro.co/Dok Kominfo

BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co): Ketua TP PKK Lampung, Purnama Wulan Sari Mirza, mendorong para industri kreatif budaya di Lampung, untuk memperkuat ekonomi perempuan di wilayah Lampung, karena perempuan memiliki peranan penting dalam menjaga warisan seni dan budaya.

Ketua TP PKK Lampung, Purnama Wulan Sari Mirza mengatakan, perempuan memiliki peranan vital dalam pembangunan seni dan budaya, karena banyak karya seni tradisi dan kontemporer yang lahir dari tangan perempuan.

"Seni itu mulai dari tari, musik, kriya, kuliner, hingga wastra, jadi perempuan di Lampung ini memang harus serba bisa, artinya kami juga harus bisa dalam pengembangan potensi ekonomi dan juga seni budaya," kata Purnama Wulan Sari Mirza saat menjadi narasumber dalam program bertajuk "Suara Budaya Nusantara," yang disiarkan RRI Lampung dan RRI Jakarta secara nasional di Studio RRI Bandar Lampung, Senin (15/9/2025).

Kehadiran Ketua TP PKK Lampung, Purnama Wulan Sari Mirza pada program tersebut, merupakan bagian dari sosialisasi kegiatan Festival Bebay Butabuh, yang merupakan bentuk kerja sama antara Dewan Kesenian Lampung (DKL) bersama TP PKK Lampung.

Dengan kegiatan tersebut, diharapkan dapat menjadi ruang apresiasi seni budaya, sekaligus menguatkan peran perempuan dalam melestarikan warisan Lampung.

Festival Bebay Butabuh 2025 sendiri, direncanakan akan digelar di Taman Budaya Lampung dan diikuti peserta dari 15 kabupaten/kota se-Lampung.

Pendaftaran dibuka sejak 7 September hingga 16 Oktober 2025, batas akhir pengiriman video seleksi pada 16 Oktober 2025, dan pengumuman seleksi pada 17 Oktober 2025. Acara final akan digelar pada 23 Oktober 2025, dan gratis untuk umum.

Purnama Wulan Sari Mirza menambahkan, kuliner khas seperti seruit hingga kerajinan tangan dan fashion berbasis budaya, merupakan contoh nyata bagaimana perempuan Lampung mampu berdaya melalui kreativitas.

"Penguatan peran perempuan di bidang seni budaya dapat berdampak langsung pada pembangunan daerah. Melalui industri kreatif dan pariwisata berbasis budaya, perempuan mampu menciptakan lapangan kerja, meningkatkan pendapatan lokal, serta memperkuat identitas Lampung," tambah Purnama Wulan Sari Mirza.

Oleh karenanya, sebagian besar pelaku UMKM itu adalah perempuan, sehingga dengan adanya UMKM berbasis seni dan budaya kuliner khas Lampung, kerajinan tangan, kuliner tradisional, juga fashion berbasis budaya, bisa mempunyai peranan penting untuk menambah nilai pendapatan.

"Industri kreatif berbasis budaya, juga dapat menciptakan produk bernilai tinggi, sehingga dapat menjadi suatu elemen pendorong kreativitas, menciptakan inovasi, serta meningkatkan pendapatan masyarakat lokal," ujar Purnama Wulan Sari Mirza.

Purnama Wulan Sari Mirza juga berharap, Festival Bebay Butabuh dapat didukung oleh seluruh masyarakat Lampung dan dapat berlanjut menjadi agenda tahunan, sehingga dapat dilaksanakan setiap tahunnya.

Sementara itu, Ketua Umum Dewan Kesenian Lampung, Satria Bangsawan menjelaskan, penyelenggaraan kegiatan ini sesuai dengan peran dari Dewan Kesenian Lampung, sebagai fasilitator atau katalisator bagi para seniman.

"Diharapkan melalui kegiatan ini, maka seni dan budaya yang menjadi aset dari Lampung yang sangat kaya akan terlestarikan, sekaligus juga akan berkembang," jelas Satria Bangsawan.

Menurut Satria Bangsawan, Festival Bebay Butabuh menjadi ruang apresiasi khusus bagi perempuan Lampung untuk tampil memainkan musik tradisional, yang selama ini lebih banyak dimainkan laki-laki dan berharap hasil dari kegiatan ini, dapat menjadi daya tarik bagi para wisatawan untuk mengunjungi Lampung.

"Hasil dari kegiatan ini, InsyaAllah akan menjadi daya tarik bagi para wisatawan ketika mereka datang ke Lampung, karena mereka barangkali tidak hanya menikmati dalam bentuk audio, tapi juga dalam bentuk visualisasi, jadi bisa menampilkan musik-musik yang tidak hanya dari kaum pria, tetapi juga wanita-wanita," ujar Satria Bangsawan.

Satria Bangsawan juga berharap, kegiatan tersebut dapat berlanjut menjadi agenda tahunan, karena sangat potensi untuk dilakukan, untuk mengingatkan sekaligus mengembangkan, dengan peran dari perempuan dalam bermain musik ini sekaligus selain melestarikan, untuk mengembangkan kesenian yang ada di Lampung. (***)

Editor : Febri Arianto

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya

Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved