SUKADANA (Lampungpro.co): Limbah hitam seperti aspal kembali cemari perairan Lampung, Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Lampung menilai, hal itu bentuk ketidakberdayaan pemerintah. Selain pemerintah, Walhi ketidakberdayaan itu juga dilontarkan ke penegak hukum dalam mengatasi pencemaran limbah.
Direktur Walhi Lampung, Irfan Tri Musri mengatakan, limbah di pesisir Lampung Timur itu terus berulang setiap tahunnya. Bahkan, jenis limbahnya juga dari tahun ke tahun bentuknya sama.
"Ini merupakan bentuk pembiaran secara sistematis oleh negara, pemerintah, dan penegak hukum setempat. Kami menilai, persoalan limbah yang menyebar luas ini bisa mengancam kesehatan satwa laut," kata Irfan Tri Musri dilansir Suara.com (jaringan media Lampungpro.co), Minggu (17/7/2022).
SEBELUMNYA : Limbah Hitam Cemari Pantai Kerangmas Lampung Timur Disebabkan Pipa Migas PHE OSES Bocor
Selain mengancam satwa laut, limbah tersebut juga bisa berdampak pada pendapatan dan hasil tangkap nelayan sekitar, secara ekonomi. Fakta itu menurut Walhi menunjukkan, penegak hukum seperti ayam sayur, tanpa keberanian melawan perusahaan yang diduga sebagai sumber yang telah mencemari laut.
"Bukti sudah jelas, karena kasusnya sama juga di tempat yang sama, jadi tidak ada tindakan konkrit untuk menghentikannya. Penegak hukum yang berwenang dalam menangani isu lingkungan ini lemah," ujar Irfan Tri Musri.
BACA JUGA : Pantai Kerangmas Labuhan Maringgai Lampung Timur Tercemar Limbah Hitam Seperti Aspal
Sebelumnya diberitakan, limbah menyerupai aspal mencemari Pantai Kerangmas, Desa Muara Gadingmas, Kecamatan Labuhan Maringgai, Lampung Timur. Limbah yang terbawa arus tersebut mencemari Pantai Kerangmas, Labuhan Maringgai, sejak tiga hari lalu.
Hingga Sabtu (16/7/2022), limbah yang terkumpul dalam ratusan karung tertumpuk rapi di depan pintu masuk objek wisata Pantai Kerangmas. Limbah yang memilki sifat bau seperti bahan bakar sengaja dikumpulkan oleh masyarakat setempat yakni pengelola Pantai Kerangmas.
Limbah hitam hitam menyerupai aspal cemari Pantai Kerangmas, Labuhan Maringgai, Lampung Timur, diketahui karena ada kebocoran pipa minyak dan gas (Migas) PT Pertamina Hulu Energi Offshore South East Sumatera (PHE OSES). Mereka mengklaim, hingga kini tim operasi secara cepat menangani sumber kebocoran dan mengisolasi jalur pipa bawah laut. (***)
Editor : Febri Arianto
Kontributor : Agus Susanto
Berikan Komentar
Saya yakin kekalahan Arinal bersama 10 bupati/walikota di Lampung...
1286
Lampung Selatan
3981
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia