Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Menpar Arief Yahya Pastikan Jin Air Korea Siap Terbang ke Lombok
Lampungpro.co, 12-Apr-2017

1118

Share

JAKARTA(Lampungpro.com)-Melakukan promosis pariwisata tidak hanya memikirkan atraksi dan daerahnya saja, namun kebutuhan akan akses untuk dituju juga menjadi bagian penting yang perlu dipikirkan.

Untuk itu, Menteri Pariwisata Arief Yahya menggelar meeting dengan para maskapai penerbangan salah satunya Jin Air yang dikomandoi oleh Lee Kuang, Vice President Jin Air yang bersedia untuk bekerjasama. 

Maskapai penerbangan berbiaya murah asal Korea Selatan, dipastikan siap menerbangkan pesawat berbadan lebar Boeing 777 ke Lombok, Nusa Tenggara Barat. Goalnya meyakinkan. Jin Air akan menjadi pendongkrak jumlah wisman Korea ke destinasi yang sedang dipersiapkan menjadi 10 Bali Baru itu.

"Saya sudah dapat resmi dari Chairman Korean Air, bahwa anak perusahaannya Jin Air sudah siap menerbangkan Boeing 777 ke Lombok," kata Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Thomas Lembong usai pertemuan di Kemenko Kemaritiman Jakarta, Senin (10/4/2017).

Lantas apa yang membuat Jin Air mau terbang ke Lombok? Mengapa juga maskapai Low Cost Carrier (LCC) itu mau bersusah payah menjelajah terbang ke destinasi selain Bali?

Soal ini, Menpar Arief Yahya sebetulnya sudah mendapatkan gambarannya pada one on one meeting dengan Vice President Jin Air, Lee Kuang, Juni 2016 silam.

Pertama, Jin Air yang merupakan LCC anak perusahaan Korean Air melihat ada peluang pasar yang sangat besar di Lombok. Potensinya diyakini tak kalah dengan rute ke Makau, Guam, Bangkok, Honolulu, Hawaii, Phuket, Kinabalu, Laos dan Filipina, yang sudah lebih dulu dijelajahi Jin Air.

Kedua, pesona wisata Lombok tak pernah berhenti berdetak. Namanya kian ngehits di telinga traveller dunia lantaran kesuksesannya menyambar dua gelar juara dunia di World Halal Tourism Award (WHTA) 2015 dan tiga gelar juara dunia WHTA 2016.

Poin yang ketiga, kawasan Lombok sedang dipersiapkan menjadi 10 Bali Baru. Dari mulai bahari, heritage, religi, homestay, hotel, bandara, semua dibangun dan di-upgrade dengan standard global.

Namun, keinginan tadi dihadapkan pada persoalan sulitnya mendapatkan izin untuk mendarat ke Lombok. Selain itu, promosi untuk menjual paket wisata dengan tujuan Lombok Indonesia tak bisa dilakukan Jin Air sendirian.

Untuk itu, Jin Air pada 2016 silam menginginkan izin slot terbang ke Lombok bisa diurus dengan cepat. Satunya lagi, Jin Air melakukan joint promotion dengan Kementerian Pariwisata untuk menjual paket wisata dengan tujuan Lombok Indonesia.

Menpar Arief Yahya pun menyanggupi dua hal itu. Perercepat pengurusan izin mendarat dan beroperasi di Indonesia secara intensif dibantu Menpar dengan Kementerian dan lembaga terkait. Begitu juga bersama-sama mempromosikan paket terbang ke Indonesia.

Soal Air Connectivity, menteri asal Banyuwangi memang tak ingin main-main. Item ini menjadi salah satu program prioritas yang sedang digeber Kemenpar di 2017. Dari rumus 3A (Atraksi, Akses dan Amenitas), yang kerap dilontarkan nya, persoalan akses masuk berada dalam barisan yang sangat krusial.

Soal Atraksi saya yakin potensi Indonesia dan di semua daerah itu bagus. Culture, nature dan man made-nya bisa diandalkan. Tetapi soal akses, itu tidak bisa diabaikan. Sebaik, seindah, sesempurna apa pun, kalau tidak ada 'jembatan masuk', terus mau lewat mana wisman itu datang," katanya.

Karenanya, niatan Jin Air tadi langsung memberi angin segar bagi masa depan pariwisata Indonesia. Ada optimisme baru yang terbangun. Apalagi, saat ini runway Bandara International Lombok sudah bagus. Sudah bisa didarati pesawat langsung dari negaranya. Terminalnya juga sudah bagus. "Slotnya juga masih terbuka," katanya.

Setelah Atraksi oke, Akses dibuka, Amenitas juga ikut digeber Menpar Arief Yahya. Dari paparannya, sebuah destinasi tanpa didukung amenitas, seperti hotel, homestay, convention, restoran, kafe, transportasi lokal, mal, toko suvenir dan lainnya, juga tidak akan bisa menarik wisatawan.

"Fasilitas ini juga harus ada dan siap untuk membuat destinasi itu kuat. Tiga A itu adalah kebutuhan dasar sebuah destinasi akan hidup. Itu harus dikejar dan dikebut terus," kata Arief Yahya.

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Tugu Biawak Wonosobo dan Mannaken Pis Belgia,...

Pariwisata memang butuh ikon, tapi tak harus menimbulkan keriuhan...

210


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved