Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Momentum Besar Kunjungan Raja Salman  ke Indonesia (Opini)
Lampungpro.co, 05-Mar-2017

1219

Share

�Oleh Dr Ir Arief Yahya MSc.�(Menteri Pariwisata RI)

Kunjungan Raja Salman dari Arab Saudi pada awal Maret 2017 ini adalah kabar baik bagi promosi pariwisata Indonesia. Perlu diingat, Raja Salman adalah tokoh akbar dan sangat ditokohkan di kalangan negara-negara Timur Tengah.

Istilah kunjungan akbar tercetus oleh Pak Jokowi, saat kami berkumpul, menunggu kedatangan Raja Salman di Bandara Halim Perdanakusumah. Gema pemberitaan tentang liburan sang raja di Bali jelas akan mengerek pamor pariwisata Indonesia khususnya di negara-negara Timur Tengah. Karena itu saya berani mengatakan, Raja Salman adalah endorser terhebat bagi pariwisata kita tahun ini khususnya untuk pasar Timur Tengah. Dan yang menarik, itu kita dapatkan secara gratis.

Selanjutnya seperti diketahui Indonesia mendapatkan penghargaan PATA Gold Award untuk Total Solar Eclipse Campaign tanggal 9 September 2016.

Masih di tahun lalu saat perhelatan Piala Eropa di Prancis pada bulan Juni-Juli 2016, hal yang sama kita lakukan. Kita mem-branding 20 bis city tour kota Paris dengan logo Wonderful Indonesia lengkap dengan atraksi alam budaya Indonesia seperti Borobudur, Komodo, atau penari Bali. Sasarannya adalah sekitar 22 juta bola mania dari seluruh dunia yang selama sekitar sebulan berkumpul di Paris. Jadi, saya memanfaatkan momen Piala Eropa untuk mempromosikan pariwisata Indonesia dengan cara mem-branding bis city tour yang lalu-lalang di jalan-jalan utama kota Paris.

The Power of Endorser
Untuk strategi media saya punya jurus yang saya sebut POSE: paid, owned, social media, and endorser. Tiga yang pertama dinamakan convergence media dimana ketiganya dijadikan satu yaitu: paid media, owned media, dan earned media (yang untuk mudahnya saya sebut social media). Unsur keempat yaitu endorser punya peran yang tak kalah penting. Kenapa? Karena, dalam marketing siapa yang bicara itu penting. Apalagi di Indonesia, siapa tokoh yang berbicara jauh lebih penting lagi. Karena pentingnya endorser, maka selama ini Kemenpar sudah cukup massif menggunakannya seperti: Pevita Pearce, Raffi Ahmad dan Nagita, Luna Maya, dan Nadya Hutagalung.

Harus diakui, untuk pariwisata Indonesia endorser terbaik sampai saat adalah Pak Jokowi. Tak heran, begitu sebuah destinasi wisata dikunjungi Pak Jokowi, maka kemudian jadilah destinasi tersebut. Contohnya, kawasan wisata Mandeh di Sumatera Barat. Begitu Pak Jokowi datang ke sana, kawasan itu langsung populer dan laris-manis didatangi wisatawan. Begitu Pak Jokowi hadir, dalam waktu singkat Mandeh telah menjadi destinasi utama di Kabupaten Pesisir Selatan. Memang beliau punya karisma. Itulah kekuatan endorser. Demikian juga kehadiran beliau di destinasi wisata seperti Danau Toba, Belitung, Tanjung Lesung Banten, Borobudur, Mandalika, Labuhan Bajo, Morotai dan Raja Ampat.

Kembali ke Raja Salman. Seperti saya katakan di depan, Raja Salman adalah tokoh dan ditokohkan oleh negara-negara Timur Tengah, negara-negara Afrika, dan negara-negara Islam di seluruh dunia. Tak hanya itu, si raja juga disegani oleh negara-negara Barat. Karena punya kharisma, maka berani saya katakan beliau adalah endorser terbaik untuk target market kita di negara-negara Timur Tengah.

Seperti halnya kasus Mandeh, saya yakin begitu Raja Salman datang ke Bali maka awareness Bali di kalangan wisman Timur Tengah bakal terkerek naik. Saya yakin akan terjadi akselerasi pertumbuhan kedatangan wisman Timur Tengah setelah kedatangan beliau. Kita tahu Bali populer. Raja Salman juga populer. Ketika populer ketemu populer, maka harusnya akan menghasilkan impact yang luar biasa. Sebuah destinasi wisata, begitu dikunjungi orang hebat, maka popularitasnya akan melompat dahsyat. Pattern-nya memang begitu.

POP
Lalu, bagaimana kita memainkan momentum marketing dengan memanfaatkan kedatangan Raja Salman?. Kita melakukan promosi besar-besaran di dalam dan di luar negeri, termasuk membuat membuat TVC Welcoming King Salman dengan menggunakan dua bahasa yaitu Bahasa Inggris dan Bahasa Arab. Kuncinya di media placement. Selama ini kita sudah mempunyai kontrak pemasangan iklan dengan TV Aljazeera yang pemirsa utamanya adalah Timur Tengah. Saya bilang ke Prof. Pitana, Deputi Pemasaran Mancanegara, 50 persen dari total slot kontrak setahun harus ditaruh di saat Raja Salman datang ke Indonesia. Kalau kita punya total slot iklan 100 persen setahun, kalau pukul rata, berarti tiap bulannya alokasinya kira-kira 8 persen. Nah, khusus untuk tahun ini saya putuskan 50%-nya harus dialokasikan sebelum, selama dan sesudah kunjungan sang raja. Pertimbangan lain menempatkan 50 persen anggaran pada bulan Maret ini karena peak season kedatangan wisman dari Timur Tengah adalah pada bulan Maret dan Juli-Agustus, umumnya para wisman ini melakukan booking 1-3 bulan sebelumnya.

Terkait dengan media placement ini, saya punya rumus POP, yaitu: pre (sebelum), on (selama), dan post (setelah) event. Maksudnya iklan kita tempatkan sebelum, selama, dan sesudah kunjungan Raja Salman. Saya tetapkan alokasinya: 50 persen iklan gita gencarkan sebelum kedatangan raja; 30% kita mainkan pada saat beliau hadir di sini; dan 20% lagi kita harus membuat kesan-kesan mendalam setelah beliau meninggalkan Indonesia. Kesan mendalam itu misalnya peristiwa menarik saat beliau mengunjungi Ubud atau cerita unik mengenai pangeran yang ganteng dan putrinya yang cantik saat di Pantai Sanur. Cerita-cerita itu bersifat human interest sehingga punya nilai PR yang sangat tinggi. �

Mengenai pendekatan promosi, saya masih punya satu jurus lagi yaitu BAS: Branding, Advertising, Selling. Mana yang paling efektif kita gunakan untuk memanfaatkan kedatangan Raja Salman? Yang paling efektif kita hanya memainkan Branding. Advertising dan Selling akan kita mainkan di bulan-bulan berikutnya, tapi untuk momen kedatangan sang raja minggu ini, kita hanya memainkan Branding dan PR-ing.

Apa bedanya Branding/PR-ing dan Selling? Saya sering menggambarkannya dengan seorang gadis cantik yang sedang berada di pantai. Ibarat gadis di pantai, Selling itu ibarat seorang gadis yang sedang berjemur di pantai yang roknya terbuka semua, jadi semua tubuhnya kelihatan. Nah, kalau Branding/PR-ing itu hanya sedikit roknya yang tersingkap. Justru karena tersingkap sedikit inilah yang membuat penasaran. Seringkali rasa penasaran dan curiousity lebih menarik dan lebih powerful daripada dibuka secara blak-blakan.

Yuk Jadikan Trending Topic
Kemarin Pak Budi Karya, Menteri Perhubungan, telah menandatangani MOU antara Indonesia dengan Arab Saudi. Dalam MOU tersebut kita mendapatkan penambahan slot penerbangan ke 3 kota di Indonesia baik ke Jeddah maupun Madinah. Ini adalah awalan yang bagus. Saya yakin penambahan slot penerbangan ini akan bertambah terus seusai kedatangan Raja Arab Saudi, dengan begitu dari sisi konektivitas kita akan terus mengalami perbaikan.

Singkatnya, kita gunakan momentum kedatangan Raja Arab Saudi untuk menarik lebih banyak lagi wisman Timur Tengah. Dari sisi konektivitas akan terus kita buka slot penerbangan baru dari Timur Tengah. Dari sisi atraksi kita genjot destinasi halal baik di Lombok, Sumatera Barat, atau Aceh. Dari sisi amenitas kedatangan Raja juga akan kita manfaatkan untuk menarik investasi Arab Saudi untuk membangun hotel syariah di Tanah Air. Dan tentu dari sisi promosi, selama seminggu ke depan kita akan menggenjot awareness Indonesia di mata wisman Timur Tengah.

Akhirnya, melalui CEO Message ini saya ingin mengajak seluruh masyarakat untuk menjadikan momen berharga kunjungan Raja Arab Saudi ini untuk memajukan pariwisata kita. Kita jadikan berita-berita kunjungan sang raja Arab menjadi berita besar di seluruh dunia. Khusus untuk para netizen di seluruh penjuru Tanah Air, mari kita viralkan dan kita jadikan berita sang raja menjadi trending topic dunia.

Salam Pesona Indonesia !!!

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Eva Dwiana Lanjut, Banjir Bandar Lampung Bakal...

Sebagai salah satu warga Bandar Lampung yang jadi korban...

4141


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved