Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Parade Kostum Daur Ulang Meriahkan Penutupan PKKMB Universitas Teknokrat Indonesia 2024/2025
Lampungpro.co, 21-Sep-2024

Sandy 134

Share

Dokumentasi Universitas Teknokrat Indonesia | Lampungpro.co/Ist @Humas

BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co) : Penutupan kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) Universitas Teknokrat Indonesia (UTI) untuk tahun akademik 2024/2025 berlangsung dengan semarak. Acara yang dihelat, pada Jumat (20/9/2024), di Gelanggang Mahasiswa Dr. HM Nasrullah Yusuf, Kampus Setempat, menghadirkan parade kostum daur ulang yang penuh kreativitas dan makna, membuat para hadirin terpesona dengan keunikan dan keberagaman busana yang ditampilkan.

Parade kostum daur ulang ini menampilkan berbagai busana yang terbuat dari bahan-bahan bekas, seperti plastik kresek, kertas koran, botol plastik, hingga koran bekas. Mahasiswa baru UTI memanfaatkan limbah tersebut untuk menciptakan kostum-kostum yang menarik dan penuh nilai seni. Dalam parade tersebut, tak hanya kostum daur ulang yang mencuri perhatian, tetapi juga pakaian adat Nusantara yang dipadukan dengan parade tokoh-tokoh pahlawan nasional, yang diiringi dengan tepuk tangan meriah dan sorakan dari para peserta.

Rektor Universitas Teknokrat Indonesia, Dr. HM Nasrullah Yusuf, S.E., M.B.A., menyampaikan rasa bangganya atas kreativitas mahasiswa dalam menyukseskan acara penutupan PKKMB tahun ini. Menurutnya, penampilan para mahasiswa dengan kostum daur ulang dan pakaian adat Nusantara merupakan salah satu bentuk nyata dari kecintaan mereka terhadap budaya Indonesia dan kepedulian terhadap lingkungan.

"Penutupan PKKMB ini tidak hanya sekadar parade kostum, tetapi lebih dari itu. Ini adalah simbol bahwa mahasiswa Teknokrat memahami dan menanamkan nilai-nilai budaya dan tradisi, sekaligus menunjukkan kepedulian terhadap kelestarian lingkungan," kata Nasrullah.

Ia juga menambahkan bahwa dalam era yang serba modern dan digital ini, nilai-nilai tradisi dan budaya Nusantara sering kali tergerus oleh perkembangan zaman. Oleh karena itu, UTI terus berupaya menanamkan rasa cinta tanah air dan kebanggaan terhadap warisan budaya kepada para mahasiswanya melalui kegiatan-kegiatan seperti ini.

Sebagai bentuk apresiasi terhadap kreativitas para mahasiswa, Universitas Teknokrat Indonesia memberikan penghargaan kepada para pemenang lomba yang diadakan selama PKKMB. Beberapa kategori lomba di antaranya adalah lomba pembuat konten video perkenalan, video dokumentasi, serta kostum daur ulang terbaik. Mahasiswa yang berhasil memenangkan lomba tersebut menerima hadiah dari pihak kampus sebagai penghargaan atas ide-ide kreatif mereka.

Dr. Nasrullah Yusuf juga mengungkapkan harapannya agar ke depan, acara seperti ini dapat semakin kreatif dan inovatif. Ia percaya bahwa kegiatan seperti ini tidak hanya menjadi ajang unjuk kreativitas, tetapi juga mengasah kemampuan mahasiswa untuk berinovasi dan berpikir out-of-the-box, yang tentunya akan berguna di masa depan, baik di dunia kerja maupun dalam kehidupan bermasyarakat.

"Ini membuktikan bahwa mahasiswa Teknokrat mampu berpikir kreatif dan bijak dalam memanfaatkan sumber daya yang ada di sekitar mereka. Dari benda-benda yang dianggap tidak bermanfaat, mereka dapat mengubahnya menjadi karya seni yang bernilai. Ini adalah wujud nyata dari konsep Green Campus yang ingin kami kembangkan di UTI," ujar Nasrullah.

Wakil Rektor Universitas Teknokrat Indonesia, Dr. H. Mahathir Muhammad, S.E., M.M., juga memberikan apresiasi tinggi terhadap kreativitas mahasiswa yang ditampilkan dalam parade kostum daur ulang. Ia menekankan bahwa dalam era Generasi Z seperti sekarang, kreativitas menjadi salah satu kunci sukses yang harus dimiliki oleh setiap individu.

"Parade kostum daur ulang ini bukan hanya sekadar acara penutupan, tetapi juga upaya untuk menumbuhkan kreativitas di kalangan mahasiswa. Generasi Z ini harus didorong untuk selalu kreatif, karena kreativitas adalah modal utama untuk bersaing, baik di kampus maupun di dunia kerja nantinya," ujar Mahathir.

Menurutnya, kemampuan untuk memanfaatkan barang-barang bekas dan mengubahnya menjadi sesuatu yang memiliki nilai seni dan fungsi merupakan keterampilan penting yang perlu diasah. Kreativitas seperti ini tidak hanya bermanfaat di bidang seni, tetapi juga dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam industri dan ekonomi.

"Siapa pun yang menguasai kreativitas akan memiliki keunggulan dalam kompetisi, baik selama masa perkuliahan maupun setelah lulus nanti. Dengan cara inilah kita dapat mendukung terciptanya generasi yang mandiri, inovatif, dan siap bersaing di dunia global," tambahnya.

Lebih lanjut, Dr. Mahathir Muhammad menjelaskan bahwa parade kostum daur ulang ini juga sejalan dengan visi Universitas Teknokrat Indonesia untuk menjadi kampus yang ramah lingkungan, atau yang dikenal dengan konsep Green Campus. Melalui kegiatan ini, UTI ingin mengajarkan kepada mahasiswanya tentang pentingnya menjaga kelestarian lingkungan dengan cara yang kreatif dan bermanfaat.

"Kami ingin menginspirasi mahasiswa untuk berpikir tentang cara-cara yang inovatif dalam menjaga lingkungan. Dengan memanfaatkan limbah yang ada, mereka tidak hanya mengurangi sampah, tetapi juga menciptakan karya seni yang memiliki nilai estetika dan ekonomi. Ini adalah bagian dari komitmen kami untuk membangun kampus hijau yang peduli terhadap lingkungan," jelas Mahathir.

Penutupan PKKMB Universitas Teknokrat Indonesia tahun akademik 2024/2025 ini menjadi bukti bahwa mahasiswa UTI tidak hanya memiliki kecerdasan akademik, tetapi juga kreativitas yang tinggi dan kepedulian terhadap lingkungan. Dengan semangat Green Campus dan cinta terhadap budaya Nusantara, para mahasiswa Teknokrat siap menghadapi tantangan masa depan dengan inovasi dan ide-ide segar yang bermanfaat bagi masyarakat.

Acara ini diakhiri dengan suasana penuh kegembiraan, di mana para mahasiswa baru, dosen, dan seluruh civitas akademika UTI berbaur dalam suasana kebersamaan, merayakan keberhasilan PKKMB tahun ini yang diwarnai dengan berbagai kegiatan kreatif dan edukatif. (***)

#

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Era Digital, Era Journalist No Borders, Masih...

Ini adalah refleksi tajam terhadap etos kerja jurnalisme lapangan,...

1964


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved