YOGYAKARTA (Lampungpro.com): Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta menyelenggarakan Program Professor Goes to School bersama Dewan Pendidikan DIY dan Universitas Gadjah Mada (UGM) untuk memeratakan mutu pendidikan seluruh sekolah di lima kabupaten/kota. "Tujuan program ini adalah untuk memeratakan mutu pendidikan di satuan pendidikan di DIY. Harapannya lulusan di kabupaten tidak perlu lagi mencari sekolah favorit di Yogyakarta dengan cara mengubah domisili dalam KTP," kata Gubernur DIY Sultan Hamengku Buwono X, Jumat (2/6/2017).
Hal itu dikatakan Sultan, saat menandatangani nota kesepahaman (MoU) program itu di Bangsal Kepatihan, Yogyakarta, dan dihadiri Ketua Dewan Pendidikan DIY Danisworo, serta Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) Panut Mulyono. Menurut Sultan, Program Professor Goes to School sejatinya telah ia canangkan sejak 2008 dan kini telah diadopsi oleh Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) DIY dan dianggarkan melalui APBD DIY.
Tapi, kata Sultan, karena keterbatasan dana dan skala prioritas, dalam setahun program itu sebelumnya hanya dapat dilaksanakan sebanyak empat kali saja. "Harapan saya lewat MoU dengan UGM ini dapat diperluas jangkauan sasaran, ditingkatkan frekuensinya, dan dipertajam program studi professor yang dibutuhkan guru dan siswa," kata dia.
Sementara, Ketua Dewan Pendidikan DIY Danisworo mengatakan Program Professor Goes to School ditargetkan mulai terlaksana pada 2017 dengan sasaran pelajar SMP dan SMA secara kolektif. "Kami perkirakan akan banyak sekolah yang ingin mendapat giliran ikut program itu. Meski demikian akan disesuaikan dengan anggaran," kata dia.
Menurut Danisworo, para profesor yang terlibat tidak akan memberikan materi pelajaran di sekolah, melainkan memberikan tambahan wawasan dan memotivasi siswa untuk belajar hingga jenjang paling tinggi. "Mereka (profesor) tidak akan mengajar tetapi memberikan wawasan sesuai latar belakang keahliannya. Misalnya saya sebagai profesor bidang ilmu geologi akan menjelasan mengapa di Yogyakarta terjadi gempa," kata Danisworo.
Sedangkan Rektor UGM Panut Mulyono menyatakan siap mendukung program yang kembali dicanangkan Pemda DIY itu. Apalagi, para profesor memang memiliki program pengabdian masyarakat. Saat ini jumlah profesor di UGM mencapai 320 orang yang beberapa di antaranya akan dilibatkan dalam program itu. "Mungkin nanti akan digilir, karena dalam program itu tidak setiap hari harus ada profesor yang datang ke sekolah," kata dia. (*/ANT/PRO2)
Berikan Komentar
Pemkot Bandar Lampung tak perlu cari TPA baru sebagai...
355
Bandar Lampung
824
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia