Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Pemprov Lampung Luncurkan Program Desaku Maju, Gubernur Mirza Dorong Bangun Ekonomi Mulai dari Desa
Lampungpro.co, 04-Jun-2025

Febri 1840

Share

Pemprov Lampung Saat Luncurkan Program Desaku Maju | Lampungpro.co/Dok Kominfo

KOTABUMI (Lampungpro.co): Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung meluncurkan Program Desaku Maju, yang sekaligus menandai pencapaian 100 hari kerja Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal dan Wakil Gubernur Jihan Nurlela. Peluncuran program ini dipusatkan di Desa Wonomarto, Kecamatan Kotabumi Utara, Lampung Utara, Selasa (3/6/2025).

Peluncuran serentak juga dilakukan dibeberapa desa lainnya, yaitu Desa Taman Cari Lampung Timur yang dihadiri langsung oleh Wakil Gubernur Lampung Jihan Nurlela, Desa Tambah Rejo Pringsewu, dan Desa Suka Damai Lampung Selatan.

Program Desaku Maju sendiri, merupakan bagian dari program hasil terbaik cepat (PHTC) yang menjadi salah satu program unggulan Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung.

Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal meninjau berbagai kegiatan yang telah bergulir di Desa Wonomarto, seperti produksi pupuk organik cair oleh BUMDes dan kelompok tani, hibah alat pengering atau dryer untuk gabah dan jagung, pelatihan vokasi untuk peningkatan keterampilan warga, serta pembangunan dan perbaikan jalan desa guna mendukung kelancaran distribusi hasil pertanian.

Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal mengatakan, komoditas pangan seperti singkong, padi, dan jagung adalah komoditas utama pertanian Lampung. Saat ini, sekitar 6 juta penduduk menggantungkan hidup pada tiga komoditas tersebut, sehingga ketiganya dinilai sangat vital dan harus dilindungi serta terus dikembangkan pembinaannya.

"Oleh karenanya, ketika harga singkong bagus produksinya tinggi, ketika harga jagung bagus produksinya tinggi, ketika harga gabah bagus produksinya tinggi, maka 6 juta masyarakat Lampung akan mengalami kecukupan," kata Rahmat Mirzani Djausal.

Di Desa Wonomarto sendiri, terdapat potensi pertanian yang besar 1.000 hektare lahan singkong, 600 hektare jagung, dan 200 hektare sawah. Harga jual jagung basah Rp3.700 perkilogram dan dapat mencapai Rp5.500 jika dikeringkan.

Hal ini membuka potensi nilai tambah pendapatan Rp6 miliar setiap kali panen atau sekitar Rp6 juta perhektare perpetani. Pemprov Lampung sendiri, mendorong peningkatan nilai tambah produk pertanian disetiap desa melalui program Desaku Maju.

Salah satu dorongan tersebut, melalui pemberian bantuan mesin pengering atau dryer yang memungkinkan petani jagung meningkatkan pendapatannya hingga Rp1 juta perbulan. Dengan adanya satu unit dryer, maka Desa Wonomarto diharapkan mampu memulai hilirisasi pertanian.

Selain itu, penguatan sektor pertanian juga dilakukan melalui pelatihan pembuatan pupuk organik cair (POC) di 474 desa, dimana satu fasilitas POC mampu mencukupi kebutuhan hingga 2.000 hektare lahan.

"Apabila ini bisa dilakukan secara masif di 2.000 desa di Lampung, maka pertumbuhan ekonomi lampung akan membaik dan Lampung akan semakin maju," ujar Rahmat Mirzani Djausal.

Mirza menyebut, Lampung saat ini membutuhkan 900 unit combine harvester, 500 dryer, 300 rice milling unit, dan ratusan silo, guna menghilirisasi pertanian dan membangun ekosistem pertanian yang terintegrasi menuju industrialisasi dalam dua hingga tiga tahun ke depan.

Namun mengingat keterbatasan APBD, Gubernur Lampung mendorong perbankan untuk menyediakan skema pinjaman alsintan bagi petani, kelompok usaha tani, BUMDes, koperasi, dan pengusaha muda di desa.

"Saya pastikan, mulai hari ini Lampung tidak akan tumbuh dari Bandar Lampung. Lampung tidak akan tumbuh dari kota-kota, tapi akan tumbuh dari desa-desa seperti Desa Wonomarto," sebut Mirza.

Selain itu, ekonomi Lampung ke depan bukan desa yang bergantung ke kota, bukan desa yang bergantung pada SDM di kota, tapi kota yang akan bergantung ke desa, karena kekuatan masyarakat dan kekuatan Lampung akan berada di desa-desa.

Gubernur Lampung juga mengajak seluruh pihak, termasuk pemerintah kabupaten/kota, BUMN, BUMD, dunia usaha, perguruan tinggi, serta masyarakat desa, untuk bersama-sama membangun ekonomi desa melalui Program Desaku Maju.

Pemprov Lampung tidak bisa berjalan sendiri, sehingga Gubernur Lampung mengajak agar semuanya mensinergikan langkah dan masukkan program tersebut ke dalam perencanaan pembangunan lima tahun ke depan, termasuk dalam RPJMD kabupaten/kota. (***)

Editor : Febri Arianto

#

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya

Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved