Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Penala Budaya: Pembauran Antaretnis di Lampung Perlu Terus Dilakukan
Lampungpro.co, 28-Apr-2017

Amiruddin Sormin 2410

Share

BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.com): Peluncuran organisasi Penala Budaya dan situs penalabudaya.com bakal diisi seminar nasional bertema 'Kebudayaan dan kebhinekaan' di Aula Kampus Darmajaya, Labuhan Ratu, Bandar Lampung, Sabtu, (29/4/2017) pukul 13.30--17.00 WIB. Acara ini juga diisi peluncuran antologi puisi karya penyair Ahmad Yulden Erwin berjudul 'Puisi dan Seni Keramik sebagai Ekspresi Seni Orang Biasa'.

Menurut ketua panitia, Daniel H. Ghanie, seminar yang akan dimoderatori budayawan Lampung Iswadi Pratama ini menghadirkan pembicara Dr. Hilmar Farid, Dirjen Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Dr. Restu Gunawan, Direktur Kesenian dan Kebudayaan, Kemendikbud, Eko Sulistiyo, Deputi IV Kantor Staf Presiden, dan Siti Noor Laila, Wakil Ketua Komnas Hak Azasi Manusia (HAM).

"Sikap saling menghormati budaya perlu terus ditumbuhkembangkan agar kebudayaan adiluhung tetap lestari. Kesadaran inilah yang mendorong Penala Budaya menginisiasi kegiatan budaya. Kegiatan kami gelar merujuk kebudayaan untuk merawat kebhinekaan," ujar Daniel.

Selaian itu, menurut Daniel yang juga penggiat Penala Budaya, kegiatan ini untuk memberikan pendidikan kepada publik bahwa hak-hak budaya merupakan bagian dari HAM. Khususnya Konvenan Kedua HAM PBB tentang hak ekonomi, sosial, dan budaya yang diratifikasi pemerintah Indonesia menjadi Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2005.

Keragaman budaya etnis tersebut mesti dikelola dengan baik, hingga tidak menjadi sumber konflik. Upaya pembauran antaretnis di khususnya Lampung perlu terus dilakukan. Gerakan kesenian orang biasa harus terus digemakan untuk membangun kesadaran budaya dalam kebhinekaan hingga mengakar ke seluruh lapisan masyarakat, kata Daniel.

Daniel menambahkan pada Mei 2017, agenda Penala Budaya menggelar pameran seni kriya Lampung dengan media logam, kayu, batu, dan tekstil, bertema 'Kebudayaan Maritim dalam Seni Kriya Lampung'. Kemudian, pementasan seni musik tradisi cetik (gamolan pekhing) alat musik bambu khas Lampung.

Acara lainnya, pemutaran film indie 'Dinamika kebudayaan Lampung kontemporer dalam menghadapi arus kebudayaan global.' "Ini merupakan upaya Penala Budaya untuk merawat kebudayaan sekaligus kebhinekaan," kata Daniel. (PRO1)

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Lampung Dipimpin Mirza-Jihan: Selamat Bertugas, "Mulai dari...

Dukungan dan legacy yang besar, juga mengandung makna tanggung...

6354


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved