Dosen Universitas Malahayati Anggraini | Lampungpro.co

BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co): Ekstra ikan gabus, dengan kandungan protein dan albumin tinggi, dinilai terbukti mempercepat penyembuhan luka pada ibu setelah melahirkan. Hal ini berdasarkan penelitian tiga dosen Universitas Malahayati yakni Anggraini, Ratna Dewi Putri, dan Suci Mega Sari.

Dosen Universitas Malahayati, Anggraini mengatakan, penelitian ini dilakukan pada ibu setelah melahirkan, dengan luka perineum di Puskesmas Rawat Inap Sukamaju Bandar Lampung tahun 2020. Luka perineum, merupakan robekan yang terjadi pada jalan lahir ketika persalinan.

"Ini terjadi pada hampir semua persalinan pertama, tidak jarang juga pada persalinan. Luka perineum setelah melahirkan dapat menjadi infeksi, bahkan perdarahan jika proses penyembuhan tidak baik," kata Anggraini kepada Lampungpro.co, Jumat (25/2/2022).

Anggraini menilai, tidak hanya perawatan luka saja yang tepat, yang perlu diperhatikan juga adalah nutrisi ibu dalam proses mempercepat penyembuhan luka. Dalam penelitian, intervensi dilakukan dengan memberikan ekstrak ikan gabus 500 Mg diminum tiga kali, pagi, sore, dan malam.

"Ekstrak ikan gabus, diminum selama 10 hari mulai hari pertama melahirkan, hingga hari ke 10. Hasil dari penelitian, ekstrak ikan gabus efektif dalam percepatan penyembuhan luka perinerum, dibandingkan dengan ibu yang tidak konsumsi ekstrak ikan gabus," ujar Anggraini.

Untuk mempermudah mendapatkan ekstrak ikan gabus, bisa dibeli dalam bentuk kapsul, banyak dijual di pasaran. Bisa juga dengan langsung mengkonsumsi ikan gabus, dalam bentuk sediaan makanan sehari-hari.

"Ikan gabus merupakan nutrisi hewani, yang paling tinggi kadar proteinnya dibandingkan dengan belut, daging sapi, dan telur. Tidak hanya protein yang tinggi, ikan gabus memiliki kelebihan yaitu mengandung albumin yang tinggi," jelas Anggraini.

Penelitian secara klinis, albumin ikan gabus membuktikan bisa menyembuhkan luka operasi. Sehingga ekstrak ikan gabus, efektif terhadap penyembuhan luka perineum ibu postpartum. (***)

Editor : Febri Arianto