Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Peraih Nobel Bidang Kesehatan 2008 Berbicara Soal Penyebab Kanker Usus Besar
Lampungpro.co, 08-Aug-2017

Lukman Hakim 989

Share

JEMBER (Lampungpro.com): Peraih Nobel tahun 2008 dalam bidang kedokteran Prof Harald zur Hausen berbicara tentang penyebab kanker usus besar dalam kegiatan "The 2nd International Conference on Life Science and Biotechnology" (ICOLIB) 2017 di Universitas Jember (Unej), Jawa Timur, Senin (7/8/2017). Di hadapan ratusan akademikus dan peneliti, Prof Harald zur Hausen menjelaskan adanya keterkaitan antara konsumsi daging merah dan susu dengan peluang serangan penyakit kanker, terutama kanker usus besar.

"Dari hasil penelitian yang saya lakukan menyebutkan banyak penderita kanker khususnya kanker usus besar (colon) berasal dari negara yang dikenal sejak lama mengonsumsi daging merah yang cukup tinggi seperti Argentina, Uruguay, dan Selandia Baru," kata dia, di Universitas Jember.

Dalam paparannya berjudul Infectious Agents in Bovine Red Meat and Milk and Their Potential Role in Cancer and Other Chronic Diseases itu, ia mengemukakan khusus di Asia, kenaikan penderita kanker usus besar terjadi di Jepang dan Korea Selatan yang tidak lepas dari perubahan gaya hidup.

Paparan hasil riset guru besar asal Heidelberg University Jerman itu memantik diskusi seperti pertanyaan yang disampaikan oleh Muslim Rasyid dari Universitas Andalas, Padang. "Salah satu masakan yang terkenal dari Padang adalah rendang yang berbahan daging, lantas apakah pembuatan rendang yang memakai banyak rempah mampu meminimalkan potensi kanker," kata dia.

Menjawab pertanyaan itu, Prof Harald zur Hausen menganjurkan adanya penelitian lanjutan karena dirinya belum meneliti hal itu. Namun, menurutnya, potensi kanker akibat mengonsumsi daging merah lebih besar jika seseorang sering mengonsumsi daging merah yang tidak dimasak secara matang seperti susi atau steak dalam jumlah banyak.

Kegiatan ICOLIB 2017 yang digelar oleh Program Studi Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Unej itu, dilansir Antara, dibuka Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) Intan Ahmad. Dalam sambutannya, Dirjen Belmawa mengapresiasi agenda rutin ICOLIB. Apalagi, pihaknya berhasil mengundang peraih Nobel karena tidak mudah dilakukan oleh perguruan tinggi di Indonesia. 

Ia juga meminta kepada akademisi dan peneliti yang menjadi peserta untuk memanfaatkan kesempatan emas bertemu dan berdiskusi dengan peraih Nobel di bidang kedokteran itu, sehingga kegiatan tersebut dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh seluruh partisipan.

"Saat ini adalah eranya bioteknologi yang ditandai dengan pesatnya kajian di bidang terapi dengan sel punca, bahan nbakar hayati dan lainnya. Oleh karena itu tepat kiranya menghadirkan Prof Harald zur Hausen yang sudah dikenal luas khususnya di dunia kedokteran," kata dia.

Guru besar Entomology itu juga menyinggung kondisi perguruan tinggi di nusantara yang masih menghadapi berbagai persoalan seperti masih perlunya peningkatan kuantitas dan kualitas penelitian, paten, serta kesenjangan mutu antarperguruan tinggi.

"Kegiatan sepert ICOLIB diharapkan dapat menjadi wahana bagi para peneliti dari berbagai perguruan tinggi dan lembaga penelitian untuk saling berdiskusi dan membuka kesempatan kerja sama, harapannya disparitas antarperguruan tinggi dapat teratasi," kata dia.

Sementara Rektor Universitas Jember menegaskan tekad Kampus Tegalboto Unej untuk terus menyelenggarakan berbagai kegiatan ilmiah seperti ICOLIB, termasuk menghadirkan para pakar kelas dunia. "Apalagi Universitas Jember terus berusaha mengembangkan bioteknologi khususnya di bidang pertanian, pangan dan kesehatan," kata dia. (**/PRO2)

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Lampung Dipimpin Mirza-Jihan: Selamat Bertugas, "Mulai dari...

Dukungan dan legacy yang besar, juga mengandung makna tanggung...

24407


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved