Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Pesona Green Airport Banyuwangi Bakal Beroperasi Sebelum Idul Fitri
Lampungpro.co, 24-Apr-2017

1150

Share

BANYUWANGI (Lampungpro.com)-Jelang hari Lebaran Idul Fitri Bandara Blimbingsari yang berkonsep green airport akan mulai beroperasi. Dan dipastikan bandara yang berada di Kota Banyuwangi ini bakal diserbu oleh wisatawan yang akan mendatangi destinasi wisata dan melihat atraksi kebudayaan disana.  

Untuk mengawali operasional, terminal di bandara ini akan melayani direct flight dari Jakarta dan Surabaya. Saat ini, Bandara Blimbingsari memiliki runway sepanjang 2250 meter. Sepanjang 1800 meter di antaranya memiliki ketebalan pavement classification number (PCN) 27 untuk mengakomodir pesawat Boeing PCN 27 akan ditingkatkan menjadi 40.

Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas mengatakan, pembangunan Green Airport Blimbingsari sengaja dilakukan sebagai salah satu upaya menarik wisatawan. Terlebih, Bandara Blimbingsari merupakan terminal bandara berkonsep hijau pertama di Indonesia.

"Bandara yang unik akan menjadi daya tarik wisata tersendiri bagi daerah kami. Apalagi tahun ini Banyuwangi punya 72 agenda pariwisata yang menarik. Kunjungan wisatawan pasti meningkat karena bandara beroperasi sebelum Lebaran," ujar Anas, saat dihubungi, Minggu (23/4).

Bagaimana ide green airport ini muncul? Anas menceritakan dirinya sudah lama mencari ide untuk memulai pengembangan bandara. Beberapa waktu silam, dia bertemu dengan sejumlah eksekutif muda yang bisnisnya baru beranjak tumbuh.

Mereka menyarankan untuk membangun bandara penuh kaca, sehingga tampak modern. Namun, saat bertemu dengan pengusaha senior papan atas, dia malah disarankan untuk membangun bandara yang berkarakter lokal, hijau dan tidak mewah dengan kayu-kayu bekas.

"Saya sempat berpikir keras dengan dua pilihan itu. Pertimbangan kuat saya, pengusaha-pengusaha senior itu sudah pengalaman keliling dunia. Mereka bilang sudah banyak bandara dengan desain banyak kaca. Akhirnya kami pilih desain sederhana tapi pesannya kuat dengan arsitektur yang unik dan hijau agar tidak kalah bersaing dengan bandara modern," ujar Anas.

Bandara dengan terminal berkapasitas 250.000 penumpang per tahun ini, diharapkan menjadi ikon baru yang mendukung pariwisata. Selain tampil dengan arsitektur penuh estetika, terminal ini mengedepankan penghematan energi dengan pendekatan konsep rumah tropis yang mengutamakan penghawaan udara alami alias tanpa air conditioner (AC), namun tetap sejuk dengan penanaman berbagai jenis tanaman dan konservasi air.

1 2 3

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Lampung Dipimpin Mirza-Jihan: Selamat Bertugas, "Mulai dari...

Dukungan dan legacy yang besar, juga mengandung makna tanggung...

18786


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved