Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

'PKDT' Menentukan Kelanjutan Hubungan Pasangan
Lampungpro.co, 15-Oct-2018

Erzal Syahreza 753

Share

PDKT, Hubungan, Asmara, Lampung, Bandar Lampung, Lampungpro.com, Info Lampung, Info Bandar Lampung, Info Terkini, Info Asmara, Kekinian, Kejahatan

BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.com): Hampir semua pasangan, baik yang sudah maupun belum menikah, pernah melalui masa pendekatan atau yang populer disebut 'PDKT'. Mungkin tak sedikit yang menganggap masa penjajakan tersebut adalah hal biasa saja.

Tapi, jangan anggap sepele momentun tersebut. Selain bisa dimanfaatkan untuk mengenal lebih dalam mengenai seseorang, jalannya hubungan kelak ternyata bisa tercermin dari pola PDKT yang dilakukan. "Contohnya jika waktu PDKT ceweknya cenderung jual mahal, gengsi, jadi cowoknya yang harus ngejar-ngejar, traktir ini itu, biasanya akan terbawa ke relationshipnya."

Hal itu diungkapkan oleh Relationship Coach sekaligus Pendiri KelasCinta.com, Kei Savourie di sela seminar bertajuk "Relationship Blueprint" yang diselenggarakan di Grand Orchardz Kemayoran, Jakarta, Sabtu (13/10/2018 Jika kondisi tersebut terjadi pada masa PDKT yang kamu lakukan, maka kemungkinan pihak yang sejak awal bersikap gengsi kelak akan cenderung bersikap gengsi pula, jual mahal, sulit meminta maaf ketika salah, bahkan bisa tidak menghargai usaha yang dilakukan pasangannya.

Apalagi jika pasangannya tersebut menunjukkan upaya maksimal ketika masa PDKT. Kei menegaskan pentingnya keseimbangan dalam sebuah hubungan. Sebab, ketidakseimbangan akan membawa masalah jika sudah terlanjur dibawa ke jenjang pernikahan. Ia mencontohkan seorang laki-laki yang terlalu banyak "menginvestasikan" cintanya, seperti lewat traktiran, memberikan kado, antar-jemput, dan perlakuan spesial lainnya, sementara sang kekasih tidak melakukan hal yang sama atau bahkan terlalu menuntut.

Kondisi tersebut pada akhirnya membuat hubungan menjadi jomplang. "Biasanya pihak yang merasa jomplang akan merasa: kok saya ngasih terus tapi dia enggak pernah. Dia akan lebih insecure, lebih gampang cemburu karena merasa tidak timbal balik," kata Kei. Sementara pihak yang selalu diberi akan cenderung bersikap cuek dan menyepelekan segala sesuatu karena dirinya ada di posisi yang diistimewakan, enak, atau selalu diberi.

Kei menyarankan semua pasangan yang merasa hubungannya masih tidak seimbang agar mulai berusaha menyeimbangkan hubungannya sesuai dengan kondisi masing-masing. Sebab, kondisi ketidakseimbangan inilah yang menimbulkan masalah ketika menikah. Apalagi, kebanyakan orang akan cenderung lebih melihat sisi buruk pasangannya ketika sudah menikah. "Kalau ada yang kurang, please seimbangkan. Misal, hari ini cowoknya yang traktir, besok ceweknya. Hari ini cowoknya kasih kado, besok ceweknya," tutur dia. (***/PRO3)

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
TPA Sampah Bakung Disegel, Pemkot Bandar Lampung...

Pemkot Bandar Lampung tak perlu cari TPA baru sebagai...

331


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved