BANDARLAMPUNG (Lampungpro.co) : Politeknik Negeri Lampung (Polinela) bersama SEAMEO Biotrop sukses menggelar Regional Seminar and Training on Sustainable Cultivation and Circular Economy System pada 26–27 Mei 2025. Kegiatan ini dilaksanakan secara hybrid (luring dan daring) dan menjadi forum penting untuk mempresentasikan hasil riset inovatif di bidang pertanian berkelanjutan dan ekonomi sirkular kepada komunitas akademik serta praktisi pertanian se-Asia Tenggara.
Seminar ini mengangkat dua isu strategis yang menjadi fokus utama dalam pembangunan pertanian masa depan, yakni pertanian berkelanjutan dan ekonomi sirkular. Pertanian berkelanjutan menekankan keseimbangan antara produktivitas lahan, kelestarian lingkungan, dan kesejahteraan petani. Sementara ekonomi sirkular mengedepankan pemanfaatan limbah dan sumber daya lokal untuk menciptakan sistem produksi yang efisien dan ramah lingkungan.
Salah satu sorotan utama dalam seminar ini adalah diseminasi hasil riset Polinela mengenai pengembangan bioherbisida ramah lingkungan sebagai alternatif pengendalian gulma. Ketua tim peneliti, Rizky Rahmadi, S.P., M.P., memaparkan materi berjudul "How to Make Bioherbicide: Innovation for Sustainable Cultivation". Materi tersebut membahas eksplorasi senyawa alelopatik dari tanaman lokal seperti babadotan, eceng gondok, dan alang-alang, serta proses ekstraksi, formulasi, dan uji efektivitas terhadap gulma dominan pada tanaman padi, seperti Sphenochlea zeylanica, Leptochloa chinensis, dan Cyperus iria.

Kegiatan ini diikuti oleh lebih dari 250 peserta daring dari Indonesia, Filipina, Jepang, dan Laos, serta 30 peserta luring yang merupakan perwakilan institusi pendidikan dan lembaga penelitian. Seminar ini menjadi wadah strategis untuk berbagi pengetahuan lintas negara serta memperkuat kolaborasi kawasan dalam pengembangan teknologi pertanian tropis yang berkelanjutan.
Selain seminar, kegiatan juga mencakup sesi pelatihan terapan yang bersifat demonstratif. Dalam sesi ini, peserta dibekali pengetahuan praktis mengenai pengolahan bahan aktif bioherbisida, pembuatan dan formulasi cair, teknik aplikasi di lahan, hingga simulasi uji efektivitas di lapangan. Pelatihan dilaksanakan dengan pendekatan partisipatif dan diskusi langsung antar peserta.
Tanggapan positif datang dari berbagai pihak. Delegasi dari Filipina mengungkapkan ketertarikannya untuk menerapkan pendekatan serupa dengan memanfaatkan bahan lokal di negaranya. Sementara sejumlah dosen dan guru dari lembaga pendidikan vokasi menyatakan minat untuk mengintegrasikan materi bioherbisida ini ke dalam kurikulum pembelajaran.

SEAMEO Biotrop juga menyambut baik kegiatan ini dan berencana mengembangkan modul pelatihan bersama berbasis teknologi pertanian berkelanjutan untuk tingkat regional.
Melalui forum ini, Polinela semakin mengukuhkan posisinya sebagai institusi pendidikan vokasi yang aktif dalam pengembangan dan penyebarluasan teknologi ramah lingkungan.
Diharapkan, diseminasi riset bioherbisida ini dapat mendorong replikasi, kolaborasi, dan inovasi antarnegara dalam menciptakan sistem pertanian yang lebih resilien dan berkelanjutan. (***)
Berikan Komentar
Bang Amiruddin Sormin namaya. Dari situlah, awal perkenalan kami,...
19856
Polinela
388
Lampung Tengah
530
Bandar Lampung
1147
Kominfo Lampung
1130
388
04-Nov-2025
530
04-Nov-2025
1147
03-Nov-2025
1130
03-Nov-2025
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia