LAMPUNG BARAT (Lampungpro.co) : Politeknik Negeri Lampung (Polinela) menunjukkan komitmennya dalam mendukung peningkatan nilai tambah komoditas kopi robusta di Lampung Barat melalui keterlibatan aktif dalam Program Katalisator Kemitraan Berdikari.
Program ini difokuskan pada pengembangan produk kopi lokal menjadi produk premium yang mampu bersaing di pasar nasional hingga internasional.
Program yang berlangsung di Kecamatan Air Hitam pada Rabu dan Kamis (15-16/1/2025) ini melibatkan berbagai pihak, mulai dari petani mitra, Badan Usaha Milik Petani (BUMP) Gapoktan Lampung Robusta, hingga SMK Negeri 1 Kebun Tebu.
Tim Berdikari Polinela yang diketuai oleh Dimas Prakoswo Widiyani, S.P., M.P., menjadi penggerak utama dalam pelaksanaan riset dan kegiatan hilirisasi kopi.
Kabupaten Lampung Barat sendiri merupakan daerah penghasil kopi robusta terbesar di Provinsi Lampung, dengan luas lahan perkebunan mencapai lebih dari 54 ribu hektar.
Namun, selama ini hasil panen petani umumnya dijual dalam bentuk green bean atau biji mentah, yang memberikan nilai tambah sangat terbatas.
Tahap awal program dimulai dengan kegiatan Focus Group Discussion (FGD) yang menghadirkan tim dosen dan peneliti dari Polinela, petani dari BUMP Gapoktan Lampung Robusta, serta perwakilan SMK Negeri 1 Kebun Tebu.
FGD ini menjadi forum strategis untuk mengidentifikasi persoalan mendasar yang dihadapi petani, terutama terkait rendahnya harga jual dan minimnya akses terhadap teknologi pengolahan.
Diskusi berlangsung interaktif. Para petani menyampaikan tantangan yang mereka hadapi, mulai dari keterbatasan alat pengolahan, akses pasar, hingga kurangnya keterampilan dalam pengolahan pascapanen.
Di sisi lain, pihak SMK menawarkan kerja sama dalam bentuk teaching factory untuk mendukung penguatan keterampilan siswa dalam proses produksi kopi.
Salah satu momentum penting dalam kegiatan ini adalah penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Polinela, BUMP Gapoktan Lampung Robusta, dan SMK Negeri 1 Kebun Tebu.
MoU ini menjadi komitmen bersama untuk mengembangkan kopi robusta premium berbasis teknologi tepat guna dan pendekatan kolaboratif.
Dalam kesepakatan tersebut, Polinela mengambil peran sebagai pendamping teknis melalui penyediaan pelatihan, riset terapan, dan teknologi pengolahan kopi.
SMK Negeri 1 Kebun Tebu akan membangun konsep teaching factory sebagai sarana pembelajaran berbasis praktik.
Sementara BUMP Gapoktan Lampung Robusta bertanggung jawab terhadap keberlangsungan implementasi program di tingkat petani.
Beberapa poin utama dalam MoU meliputi penyediaan fasilitas alat pengolahan semi-modern, pelatihan intensif untuk petani dan siswa, uji coba produk premium, serta pembangunan jejaring pemasaran untuk memperluas akses produk ke pasar yang lebih kompetitif.
Program ini mulai menunjukkan dampak positif. Para petani kini mendapatkan pemahaman baru mengenai pentingnya pengolahan lanjutan sebagai strategi untuk meningkatkan nilai jual produk.
Sementara itu, siswa SMK mendapatkan pengalaman langsung dalam proses produksi dan pengemasan kopi yang sesuai standar industri.
"Program ini menjadi langkah awal yang strategis untuk menjadikan kopi robusta Lampung Barat naik kelas. Melalui sinergi antara pendidikan vokasi, petani, dan pelaku usaha lokal, kami berharap tercipta ekosistem kopi yang berkelanjutan dan kompetitif," ujar Dimas Prakoswo, ketua tim Berdikari Polinela.
Melalui Program Berdikari, Politeknik Negeri Lampung menegaskan peran nyatanya sebagai institusi pendidikan vokasi yang tidak hanya fokus pada pembelajaran di ruang kelas, tetapi juga terjun langsung dalam pemberdayaan masyarakat.
Pendekatan berbasis riset terapan dan kemitraan multipihak menjadi kunci untuk menciptakan dampak nyata di sektor pertanian dan perkebunan.
Dengan fondasi kuat dari tahapan awal program ini, sinergi antara dunia pendidikan, pelaku usaha, dan petani lokal diharapkan terus berlanjut pada tahap-tahap berikutnya.
Kopi robusta Lampung Barat kini memiliki peluang besar untuk menjadi produk unggulan daerah yang bernilai tinggi dan mendunia. (***)
Editor : Sandy,
Berikan Komentar
menggantungkan hidupnya dari singkong.
2576
Nasional
11846
Tulang Bawang
4318
226
06-May-2025
322
06-May-2025
344
06-May-2025
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia