BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co) : Melon oriental, yang dikenal dengan nama ilmiah Cucumis melo L. var. makuwa, adalah salah satu komoditas hortikultura yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Dengan cita rasa manis dan kandungan gizi yang melimpah, termasuk vitamin C, kalium, serta antioksidan, melon ini sangat digemari oleh masyarakat. Namun, sayangnya, produktivitas melon oriental dapat terpengaruh oleh cekaman salinitas, terutama pada lahan-lahan pesisir yang memiliki kadar garam tinggi.
Sebagai informasi, Indonesia memiliki lebih dari satu juta hektare lahan pertanian yang terkontaminasi oleh salinitas. Hal ini tentu menjadi tantangan besar bagi dunia pertanian Indonesia, karena kondisi salin ini mengurangi hasil pertanian yang dapat dipanen. Oleh karena itu, diperlukan varietas tanaman yang mampu bertahan dan beradaptasi dengan kondisi tersebut. Salah satunya adalah pengembangan varietas melon yang tahan terhadap cekaman salinitas.
Untuk mengukur kemampuan adaptasi tanaman melon terhadap kondisi tersebut, salah satu metode yang digunakan adalah Stress Susceptibility Index (SSI). Indeks ini mengukur tingkat kepekaan suatu tanaman terhadap cekaman dengan membandingkan penurunan hasil tanaman pada kondisi stres (misalnya, salinitas tinggi) dan kondisi non-stres (tanpa stres). Nilai SSI yang rendah menunjukkan tanaman tersebut lebih toleran terhadap cekaman, sedangkan nilai SSI yang tinggi menunjukkan sensitivitas tanaman terhadap cekaman tersebut.
Penelitian oleh Polinela: Menguji Varietas Unggulan untuk Lahan Salin
Penelitian terbaru yang dilakukan oleh Politeknik Negeri Lampung (Polinela) bertujuan untuk menguji toleransi beberapa varietas melon oriental terhadap salinitas. Penelitian ini juga mencoba menemukan gen-gen yang mendukung toleransi salinitas pada tanaman melon. Dua varietas unggulan baru yang dikembangkan oleh Polinela, yaitu Ougan Makuwauri (OM) dan Ginsen Makuwauri (GM), serta dua galur hibrida F1, yaitu F1 MM0101 dan F1 MM0201, diuji dalam penelitian ini.
Penelitian ini mengkombinasikan pendekatan fisiologis dan molekuler berbasis PCR (Polymerase Chain Reaction) untuk menilai toleransi salinitas pada melon oriental. Adapun tujuan utama dari penelitian ini meliputi:
Tim peneliti yang terlibat dalam proyek ini terdiri dari ahli-ahli pertanian dari Polinela, di antaranya: Ria Putri, S.P., M.Si. (Ketua Peneliti), Ir. Anung Wahyudi, S.P., M.Sc., Ph.D., Ir. Eka Erlinda Syuriani, S.P., M.P., Dr. Ir. Ratna Dewi, M.P., dan Ir. Onny Chirsna P. Pradana, S.P., M.Si.
Dukungan untuk Pertanian Berkelanjutan dan Pengembangan Varietas Unggul
Penelitian ini sangat penting karena dapat membantu dalam pemuliaan tanaman yang lebih tahan terhadap cekaman abiotik, khususnya salinitas. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan plasma nutfah yang lebih unggul dan adaptif terhadap kondisi lahan marginal. Dengan demikian, petani di Indonesia, khususnya yang berada di daerah pesisir atau lahan salin, dapat memanfaatkan hasil penelitian ini untuk meningkatkan produktivitas pertanian mereka, yang pada gilirannya dapat berkontribusi pada ketahanan pangan nasional.
Lebih jauh lagi, pengembangan varietas melon yang mampu tumbuh dengan baik di lahan salin berpotensi mendukung industri benih nasional yang berbasis bioteknologi. Selain itu, ini juga merupakan langkah maju menuju pertanian yang lebih berkelanjutan di Indonesia, di mana pemanfaatan lahan-lahan yang selama ini terbengkalai dapat dimaksimalkan.
Proses Penelitian dan Hasil yang Diharapkan
Penelitian ini dilaksanakan pada periode Juni hingga November 2025 di Greenhouse Seed Teaching Farm Politeknik Negeri Lampung (Polinela). Dalam penelitian ini, para peneliti menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dua faktor, yaitu:
Setiap kombinasi perlakuan diulang tiga kali dengan empat tanaman pada setiap ulangan. Untuk analisis toleransi terhadap salinitas, peneliti menggunakan Stress Susceptibility Index (SSI). Sementara itu, analisis molekuler dilakukan untuk mendeteksi keberadaan gen CmLOX08, yang diduga berperan dalam mekanisme toleransi salinitas pada tanaman melon. Proses ini melibatkan teknik PCR dengan primer spesifik dan visualisasi hasil menggunakan gel elektroforesis.
Menurut hasil awal penelitian, Ougan Makuwauri (OM) menunjukkan tingkat sensitivitas yang lebih tinggi terhadap cekaman salinitas, sedangkan Ginsen Makuwauri (GM) dan dua galur hibrida F1 MM0101 dan F1 MM0201 cenderung lebih toleran terhadap salinitas dalam kategori moderat. Hasil ini menunjukkan potensi besar untuk pengembangan varietas melon yang lebih adaptif terhadap salinitas.
Saat ini, proses isolasi DNA untuk mendeteksi gen CmLOX08 yang terkait dengan toleransi salinitas masih berlangsung dan sedang dianalisis di laboratorium. Peneliti bekerja sama dengan mitra riset Inti Delta Solutindo dalam tahap analisis ini, dengan rencana penelitian yang diperkirakan akan selesai pada akhir November 2025.
Pemanfaatan Teknologi untuk Efisiensi Pemuliaan Tanaman
Pendekatan berbasis PCR yang digunakan dalam penelitian ini memungkinkan para peneliti untuk mendeteksi gen toleransi salinitas dengan lebih cepat dan akurat. Hal ini tidak hanya mempercepat proses pemuliaan tanaman, tetapi juga mendukung efisiensi dalam menghasilkan varietas tanaman yang lebih adaptif dan produktif.
"Pendekatan berbasis PCR memungkinkan kami mendeteksi gen toleransi secara lebih cepat dan akurat, sekaligus mendukung efisiensi proses pemuliaan tanaman," ujar Ketua Tim Peneliti.
Masa Depan Pertanian Indonesia di Lahan Salin
Diharapkan, hasil penelitian ini dapat menghasilkan genotipe melon oriental yang lebih toleran terhadap salinitas. Genotipe ini akan menjadi bahan dasar dalam pengembangan varietas unggul yang dapat diterapkan di lahan-lahan marginal di Indonesia. Dengan demikian, penelitian ini tidak hanya akan memberikan manfaat langsung bagi petani, tetapi juga berkontribusi pada peningkatan ketahanan pangan nasional serta memperkuat sektor pertanian Indonesia ke depannya.
Dengan terus mendorong penelitian dan inovasi dalam bidang pertanian, Indonesia memiliki kesempatan untuk mengoptimalkan penggunaan lahan salin yang selama ini terbengkalai dan berpotensi meningkatkan hasil pertanian yang lebih produktif dan berkelanjutan. (***)
Editor : Sandy,
Berikan Komentar
Bang Amiruddin Sormin namaya. Dari situlah, awal perkenalan kami,...
12785
266
22-Oct-2025
269
22-Oct-2025
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia