Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Polinela Teliti Tanaman Melon Oriental Unggulkan Varietas Toleran Salinitas untuk Lahan Marginal
Lampungpro.co, 21-Oct-2025

Sandy 726

Share

Tim peneliti dosen Polinela melakukan riset terhadap Melon Oriental atau Cucumis melo L. var. makuwa | LAMPUNGPRO.CO

BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co) : Melon oriental, yang dikenal dengan nama ilmiah Cucumis melo L. var. makuwa, adalah salah satu komoditas hortikultura yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Dengan cita rasa manis dan kandungan gizi yang melimpah, termasuk vitamin C, kalium, serta antioksidan, melon ini sangat digemari oleh masyarakat. Namun, sayangnya, produktivitas melon oriental dapat terpengaruh oleh cekaman salinitas, terutama pada lahan-lahan pesisir yang memiliki kadar garam tinggi.

Sebagai informasi, Indonesia memiliki lebih dari satu juta hektare lahan pertanian yang terkontaminasi oleh salinitas. Hal ini tentu menjadi tantangan besar bagi dunia pertanian Indonesia, karena kondisi salin ini mengurangi hasil pertanian yang dapat dipanen. Oleh karena itu, diperlukan varietas tanaman yang mampu bertahan dan beradaptasi dengan kondisi tersebut. Salah satunya adalah pengembangan varietas melon yang tahan terhadap cekaman salinitas.

Untuk mengukur kemampuan adaptasi tanaman melon terhadap kondisi tersebut, salah satu metode yang digunakan adalah Stress Susceptibility Index (SSI). Indeks ini mengukur tingkat kepekaan suatu tanaman terhadap cekaman dengan membandingkan penurunan hasil tanaman pada kondisi stres (misalnya, salinitas tinggi) dan kondisi non-stres (tanpa stres). Nilai SSI yang rendah menunjukkan tanaman tersebut lebih toleran terhadap cekaman, sedangkan nilai SSI yang tinggi menunjukkan sensitivitas tanaman terhadap cekaman tersebut.

Penelitian oleh Polinela: Menguji Varietas Unggulan untuk Lahan Salin

Penelitian terbaru yang dilakukan oleh Politeknik Negeri Lampung (Polinela) bertujuan untuk menguji toleransi beberapa varietas melon oriental terhadap salinitas. Penelitian ini juga mencoba menemukan gen-gen yang mendukung toleransi salinitas pada tanaman melon. Dua varietas unggulan baru yang dikembangkan oleh Polinela, yaitu Ougan Makuwauri (OM) dan Ginsen Makuwauri (GM), serta dua galur hibrida F1, yaitu F1 MM0101 dan F1 MM0201, diuji dalam penelitian ini.

Penelitian ini mengkombinasikan pendekatan fisiologis dan molekuler berbasis PCR (Polymerase Chain Reaction) untuk menilai toleransi salinitas pada melon oriental. Adapun tujuan utama dari penelitian ini meliputi:

  1. Menilai tingkat toleransi genotipe melon oriental terhadap cekaman salinitas menggunakan SSI.

  2. Mendeteksi keberadaan gen CmLOX08 yang berperan dalam toleransi terhadap salinitas.

  3. Menganalisis kekerabatan genetik antar genotipe melon yang diuji, guna memahami lebih dalam karakteristik masing-masing varietas.

Tim peneliti yang terlibat dalam proyek ini terdiri dari ahli-ahli pertanian dari Polinela, di antaranya: Ria Putri, S.P., M.Si. (Ketua Peneliti), Ir. Anung Wahyudi, S.P., M.Sc., Ph.D., Ir. Eka Erlinda Syuriani, S.P., M.P., Dr. Ir. Ratna Dewi, M.P., dan Ir. Onny Chirsna P. Pradana, S.P., M.Si.

Dukungan untuk Pertanian Berkelanjutan dan Pengembangan Varietas Unggul

Penelitian ini sangat penting karena dapat membantu dalam pemuliaan tanaman yang lebih tahan terhadap cekaman abiotik, khususnya salinitas. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan plasma nutfah yang lebih unggul dan adaptif terhadap kondisi lahan marginal. Dengan demikian, petani di Indonesia, khususnya yang berada di daerah pesisir atau lahan salin, dapat memanfaatkan hasil penelitian ini untuk meningkatkan produktivitas pertanian mereka, yang pada gilirannya dapat berkontribusi pada ketahanan pangan nasional.

Lebih jauh lagi, pengembangan varietas melon yang mampu tumbuh dengan baik di lahan salin berpotensi mendukung industri benih nasional yang berbasis bioteknologi. Selain itu, ini juga merupakan langkah maju menuju pertanian yang lebih berkelanjutan di Indonesia, di mana pemanfaatan lahan-lahan yang selama ini terbengkalai dapat dimaksimalkan.

Proses Penelitian dan Hasil yang Diharapkan

Penelitian ini dilaksanakan pada periode Juni hingga November 2025 di Greenhouse Seed Teaching Farm Politeknik Negeri Lampung (Polinela). Dalam penelitian ini, para peneliti menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dua faktor, yaitu:

  1. Genotipe: Ougan Makuwauri (OM), Ginsen Makuwauri (GM), F1 MM0101, dan F1 MM0201.

  2. Konsentrasi NaCl: 0 mM dan 55 mM, untuk mensimulasikan kondisi salinitas.

Setiap kombinasi perlakuan diulang tiga kali dengan empat tanaman pada setiap ulangan. Untuk analisis toleransi terhadap salinitas, peneliti menggunakan Stress Susceptibility Index (SSI). Sementara itu, analisis molekuler dilakukan untuk mendeteksi keberadaan gen CmLOX08, yang diduga berperan dalam mekanisme toleransi salinitas pada tanaman melon. Proses ini melibatkan teknik PCR dengan primer spesifik dan visualisasi hasil menggunakan gel elektroforesis.

Menurut hasil awal penelitian, Ougan Makuwauri (OM) menunjukkan tingkat sensitivitas yang lebih tinggi terhadap cekaman salinitas, sedangkan Ginsen Makuwauri (GM) dan dua galur hibrida F1 MM0101 dan F1 MM0201 cenderung lebih toleran terhadap salinitas dalam kategori moderat. Hasil ini menunjukkan potensi besar untuk pengembangan varietas melon yang lebih adaptif terhadap salinitas.

Saat ini, proses isolasi DNA untuk mendeteksi gen CmLOX08 yang terkait dengan toleransi salinitas masih berlangsung dan sedang dianalisis di laboratorium. Peneliti bekerja sama dengan mitra riset Inti Delta Solutindo dalam tahap analisis ini, dengan rencana penelitian yang diperkirakan akan selesai pada akhir November 2025.

Pemanfaatan Teknologi untuk Efisiensi Pemuliaan Tanaman

Pendekatan berbasis PCR yang digunakan dalam penelitian ini memungkinkan para peneliti untuk mendeteksi gen toleransi salinitas dengan lebih cepat dan akurat. Hal ini tidak hanya mempercepat proses pemuliaan tanaman, tetapi juga mendukung efisiensi dalam menghasilkan varietas tanaman yang lebih adaptif dan produktif.

"Pendekatan berbasis PCR memungkinkan kami mendeteksi gen toleransi secara lebih cepat dan akurat, sekaligus mendukung efisiensi proses pemuliaan tanaman," ujar Ketua Tim Peneliti.

Masa Depan Pertanian Indonesia di Lahan Salin

Diharapkan, hasil penelitian ini dapat menghasilkan genotipe melon oriental yang lebih toleran terhadap salinitas. Genotipe ini akan menjadi bahan dasar dalam pengembangan varietas unggul yang dapat diterapkan di lahan-lahan marginal di Indonesia. Dengan demikian, penelitian ini tidak hanya akan memberikan manfaat langsung bagi petani, tetapi juga berkontribusi pada peningkatan ketahanan pangan nasional serta memperkuat sektor pertanian Indonesia ke depannya.

Dengan terus mendorong penelitian dan inovasi dalam bidang pertanian, Indonesia memiliki kesempatan untuk mengoptimalkan penggunaan lahan salin yang selama ini terbengkalai dan berpotensi meningkatkan hasil pertanian yang lebih produktif dan berkelanjutan. (***)

Editor : Sandy,

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Kenangan dan Kepergian

Bang Amiruddin Sormin namaya. Dari situlah, awal perkenalan kami,...

12785


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved