BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co) : Politeknik Negeri Lampung (Polinela), kampus vokasi terbaik di Lampung, terus berinovasi di bidang pertanian dan perikanan. Salah satu wujud nyata inovasi tersebut adalah Teaching Factory (TEFA) POLIFEED, yang beroperasi di bawah Jurusan Perikanan dan Kelautan.
TEFA ini sukses mengembangkan produk pakan ikan berkualitas tinggi dengan kandungan protein unggul. Ketua Pengelola TEFA POLIFEED, Dr. Rakhmawati, S.Pi., M.Si., menjelaskan bahwa TEFA POLIFEED mampu memproduksi hingga tiga ton pakan ikan per hari.
“Pakan yang kami hasilkan ini diformulasikan khusus untuk ikan nila, dengan kandungan protein 28-29%. Kandungan ini sangat ideal untuk mendukung pertumbuhan ikan hingga masa panen,” kata Dr. Rakhmawati kepada Lampungpro, Jumat (20/12/2024).
Dr. Rakhmawati mengungkapkan bahwa seluruh bahan baku pakan ikan berasal dari sumber lokal.
“Bahan-bahan seperti tepung ikan kami dapatkan dari nelayan lokal. Selain itu, kami menggunakan bungkil kedelai, bungkil jagung, fish oil, dan vitamin. Semua bahan ini tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga mendukung kemandirian bahan baku lokal,” jelasnya.
Produk pakan ikan dari TEFA POLIFEED tidak hanya diminati di Lampung, tetapi juga sudah dipasarkan hingga ke Sumatera Barat, tepatnya di Padang.
“Para pembudidaya ikan di Padang memberikan respons positif. Mereka merasakan manfaat pakan ini yang membuat ikan lebih cepat besar dengan daging yang lebih tebal,” ujar Dr. Rakhmawati.
Pakan ikan produksi TEFA POLIFEED telah melalui berbagai uji kualitas, termasuk uji biologis, kimia, dan uji apung.
“Semua pengujian telah dilakukan, dan hasilnya menunjukkan bahwa produk kami sudah masuk kategori baik,” tambahnya.
Selain itu, TEFA POLIFEED juga bekerja sama dengan UMKM Bukit Emas dalam proses pengolahan dan produksi pakan ikan. Kolaborasi ini memperkuat keberlanjutan produksi sekaligus mendukung UMKM lokal.
“Kami ingin menciptakan kerja sama yang saling menguntungkan. UMKM Bukit Emas membantu kami dalam proses produksi, sehingga pengelolaan pakan ini semakin efisien,” kata Dr. Rakhmawati.
TEFA POLIFEED tidak hanya berfungsi sebagai unit produksi, tetapi juga menjadi laboratorium pembelajaran bagi mahasiswa Polinela.
“Kami memberikan ruang bagi mahasiswa untuk belajar bagaimana memproduksi pakan ikan dengan kualitas terbaik, mulai dari proses pengolahan hingga pemasaran. Ini sekaligus melatih mereka dalam mengelola bisnis UMKM,” jelasnya.
Dr. Rakhmawati berharap TEFA POLIFEED dapat menjadi motivasi bagi mahasiswa untuk menjadi pengusaha muda di sektor perikanan.
“Dengan pengalaman dan pembelajaran di TEFA ini, kami berharap lulusan Polinela mampu menciptakan peluang usaha mandiri setelah lulus,” harapnya.
Politeknik Negeri Lampung saat ini telah memiliki 33 Teaching Factory (TEFA) yang tersebar di berbagai jurusan. Hal ini menjadikan Polinela sebagai salah satu kampus vokasi terbesar di Lampung yang terus berkomitmen mencetak generasi muda berkompetensi tinggi di bidang pertanian, perikanan, dan industri lainnya.
Dengan inovasi seperti TEFA POLIFEED, Polinela tidak hanya membuktikan diri sebagai pelopor pendidikan vokasi, tetapi juga sebagai motor penggerak kemandirian ekonomi berbasis lokal yang mendukung daya saing nasional. (***)
Editor : Sandy,
Berikan Komentar
Saya yakin kekalahan Arinal bersama 10 bupati/walikota di Lampung...
1170
Pesisir Barat
1111
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia